Dongeng yang berisikan nilai-nilai moral yang dapat digunakan untuk menumbuhkan karakter anak, juga memiliki manfaat lain, yaitu dapat meningkatkan imajinasi anak.
Hal itu dikarenakan dongeng tersebut menceritakan sebuah kisah yang membutuhkan imajinasi anak sehingga anak tersebut dapat menangkap isi dari cerita tersebut.
Contohnya yaitu dongeng "Si Kancil dan Siput", melalui dongeng tersebut anak diajak untuk memiliki imajinasi atau membayangkan karakter kancil, karakter siput, dan situasi dari setiap kejadian-kejadian tersebut.
Sehingga imajinasi anak dapat berkembang lebih baik. Dengan meningkatkan imajinasi anak, maka dapat membantu untuk mendorong kekuatan dan kecerdasan anak sehingga dapat berperan aktif dalam berpikir secara kreatif.
Bagi orang tua, era kekinian ini yang disertai digitalisasi yang sangat kental, membuat mereka khawatir dengan pertumbuhan anak-anaknya, karena mungkin saja akan membuat anak-anak mereka menjadi salah satu orang-orang yang terkena dampat negatif dari digitalisasi tersebut.
Namun, orang tua harus berpikir lebih cerdas lagi untuk memanfaatkan segala kecanggihan yang muncul di era kekinian ini. Bahkan orang tua dapat memanfaatkan sebuah metode lama yang hampir terbelenggu oleh zaman, kemudian menggabungkannya dengan metode baru di era kekinian ini, yaitu melalui dongeng.
Kini orang tua dapat menyajikan dongeng tersebut dengan variasi yang lebih beragam dengan adanya era digital yang lebih modern ini.
Dulu, dongeng yang dibacakan kepada anak-anak hanya disajikan dengan apa adanya, melalui gambar-gambar yang sederhana.
Kini, dengan adanya era digital, orang tua dapat memanfaatkannya dengan menggali potensi-potensi yang ada di dalamnya, seperti metode dongeng digabungkan dengan kecanggihan digital saat ini.
Sehingga orang tua dapat mencari dongeng yang lebih bervariasi lagi, dengan gambar-gambar yang lebih menarik, atau bahkan saat ini banyak cerita-cerita dongeng yang telah berwujud media gambar bergerak (video / animasi).