Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 65 Tahun 2015, fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan/atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi.Â
Berdasarkan definisi tersebut, terdapat dua kata kunci dalam pelayanan fisioterapi yaitu teknologi dan keterampilan. Penggunaan teknologi dalam pelayanan fisioterapi sudah ada sejak lama, dikarenakan praktek fisioterapi yang dilakukan oleh Hypocrates dan Hector sudah ada sejak zaman 460 M. Meskipun fisioterapi telah berkembang sejak dahulu kala, namun perkembangan fisioterapi di Indonesia baru dimulai pada tahun 1956.Â
Pelayanan fisioterapi yang baru berkembang pada tahun 1956 di Indonesia, membuat penggunaan teknologi dalam pelayanan fisioterapi juga ikut tertinggal, jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang telah mengembangkan pelayanan fisioterapi lebih dulu. Di rumah sakit atapun klinik di Indonesia, memiliki beberapa teknologi kesehatan dalam pelayanan fisioterapi, seperti:
Infra Red Rays
 Salah satu fungsi infra red rays adalah digunakan untuk pre-eliminary exercise. Jika dianalogikan dengan sebuah kendaraan yang akan digunakan untuk berkendara, maka sebelum mobil tersebut digunakan, terlebih dahulu akan dipanaskan.Â
Begitupula dengan fungsi infra red rays ini dalam pre-eliminary exercise, dimana teknologi ini akan menghasilkan gelombang yang digunakan untuk memberikan efek panas pada otot yang sudah lama tidak bekerja / berkontraksi, agar otot ini tidak menjadi "tegang" ketika akan diberikan latihan / exercise.
Interferensi
Jadi, teknologi ini telah dirancang dengan sedemikian rupa agar sensasi nyeri yang dirasakan pasien dapat berkurang atau hilang karena alat ini dapat menghambat rasa nyeri atau sensasi tertusuk-tusuk dengan cara menutup jalan hantaran rasa nyeri tersebut dan menukarnya dengan hantaran rasa yang tumpul. Sehingga nyerinya yang dirasakan bukanlah rasa "tusuk-tusuk" tapi rasa "tumpul", yang akan membuat nyerinya dapat berkurang atau hilang.
Parafin Bath