Hutan merupakan sebuah kawasan yang sangatlah penting bagi kehidupan di bumi ini, termasuk bagi manusia. Hutan memiliki beberapa fungsi di muka bumi ini, salah satunya sebagai paru-paru dunia.
Sebagai paru-paru dunia, hutan berfungsi untuk menyerap gas berbahaya bagi manusia, yaitu gas karbon dioksida, dan akan menghasilkan gas oksigen yang sangat dibutuhkan oleh manusia untuk kehidupannya. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kawasan hutan yang paling besar di dunia. Â Indonesia memiliki luas tutupan hutan sebesar 88,17 juta ha atau sekitar 46, 33% dari luas daratan Indonesia (Forest Watch Indonesia, 2011). Â Jumlah luas tutupan hutan tersebut tersebar di beberapa pulau-pulau yang ada di Indonesia.
Seiring perkembangan teknologi dan informasi, serta melonjaknya kebutuhan manusia. Mereka berusaha untuk mencari cara agar dapat memenuhi kebutuhan mereka tersebut.
Hutan yang merupakan sumber daya alam yang memiliki keanegaragaman hayati yang berlimpah, serta manfaat dari kawasan hutan yang dapat membantu manusia untuk meningkatkan kebutuhan ekonomi yang mereka miliki, membuat mereka memanfaatkan hutan tersebut. Namun, pemanfaatan hutan secara berlebihan menyebabkan terjadinya deforestasi,
Deforestasi merupakan penebangan hutan yang dilakukan untuk penggunaan lahan hutan yang dapat digunakan untuk sektor-sektor tertentu.
Berdasarkan Forest Watch Indonesia, dalam periode tahun 2000-2009, Indonesia telah mengalami deforestasi sebesar 15,16 juta ha. Adapun 3 penyebab utama yang menyebabkan deforestasi di Indonesia (Center for International Foresty Research, 1997) yaitu:
Pertumbuhan Kepadatan Penduduk
Berdasarkan Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk di Indonesia pada tahun 2017 adalah sebesar 261 890,9 ribu jiwa. Berdasarkan jumlah tersebut, maka lahan yang dibutuhkan untuk membuat pemukiman tempat tinggal oleh penduduk di Indonesia sangatlah besar. Namun, dikarenakan lahan yang tersedia semakin berkurang, sementara laju pertumbuhan penduduk terus meningkat, sehingga penggunakan lahan pada kawasan hutan dimanfaatkan untuk membuat pemukiman penduduk.
Tuntutan Lahan Pemerintahan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan World Bank pada tahun 1994 mengatakan bahwa, 'Program-program yang disponsori oleh pemerintah seperti transmigrasi, perkebunan, dan kegiatan pembalakan menyebabkan 67% dari semua deforestasi.'
Meningkatnya Kebutuhan Pasar
Semakin meningkatnya kebutuhan lahan oleh petani-petani kecil untuk memproduksi kebutuhan-kebutuhan sehari-hari masyarakat Indonesia, membuat petani-petani kecil melakukan teknik pindah ladang, agar mereka dapat melakukan produksi sebanyak-banyaknya. Selain itu, salah satu penyebab utama terjadinya deforestasi adalah meningkatnya sektor industri perkayuan yang telah memainkan peran untuk melakukan eksploitasi hutan secara besar-besaran yang merupakan bahan baku dalam industri kayu.
Dibalik penyebab-penyebab terjadinya deforestasi tersebut, akan memberikan dampak yang sangat besar bagi kehidupan di muka bumi ini. Deforestasi yang terjadi saat ini belum memberikan dampak yang begitu dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Namun, apabila deforestasi tersebut tidak dihentikan atau tidak ditanggulangi, maka dampak yang akan dirasakan oleh masyarakat Indonesia pada tahun 2045 akan begitu sangat besar. Kerusakan-kerusakan pada kawasan hutan akan menyebabkan terjadinya beberapa perubahan di muka bumi ini, khususnya di Indonesia. Indonesia yang saat ini berada pada peringkat ketiga sebagai negara yang memiliki kawasan hutan yang terbesar di dunia, mungkin saja akan turun ke peringkat yang paling bawah, dikarenakan deforestasi besar-besaran yang terus terjadi. Â Jika, industri-industri lain sedang berusaha menggalakkan slogan 'Indonesia Emas 2045', namun jika deforestasi yang terjadi di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat, maka tidak mungkin pada tahun 2045 akan terjadi keadaan-keadaan seperti berikut ini:
Hidup Bersama Gas Beracun
Hutan yang memiliki fungsi utama sebagai paru-paru dunia dikarenakan hutan dapat menyerap gas beracun seperti gas karbon dioksida, dan akan mengeluarkan atau menghasilkan gas oksigen yang akan dibutuhkan oleh manusia. Namun apabila pada tahun 2045, deforestasi yang terjadi semakin besar, sehingga lahan kawasan hutan menjadi hilang atau bahkan punah, maka hutan yang seharusnya menyerap gas-gas beracun tersebut, tetapi dikarenakan tidak ada lagi kawasan hutan yang dapat menyerap gas-gas tersebut, maka manusia akan hidup bersama gas-gas beracun yang dihasilkan oleh mereka sendiri. Hal tersebut membuat kadar gas karbon dioksida di udara akan semakin meningkat sehingga manusia akan mengalami gangguan pernapasan, dikarenakan kemungkinan yang akan terjadi apabila hutan Indonesia ditebas habis.
Punahnya atau Hilangnya Kerangka Ekosistem Hayati
Ekosistem merupakan stuktur hubungan timbal balik yang terjadi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Makhluk hidup yang terdapat di dalam sebuah struktur ekosistem terdiri dari manusia, tumbuhan, hewan, dan sebagainya. Namun apabila pada tahun 2045, hutan yang merupakan lingkungan ekosistem dan merupakan tempat bagi makhluk hidup untuk melangsungkan hidupnya, menjadi rusak atau ditebas habis oleh manusia, sehingga menyebabkan ekosistem di dalam hutan menjadi punah. Hewan-hewan yang seharusnya melangsungkan hidupnya di hutan, namun dikarenakan terjadinya deforestasi, maka hewan-hewan tersebut tidak memiliki tempat tinggal lagi, sehingga hewan-hewan tersebut akan mencari cara untuk mendapatkan makanan dan minuman yang biasanya mereka dapatkan di hutan, dengan cara masuk ke area pemukiman penduduk terdekat. Hal tersebut akan menyebabkan struktur ekosistem menjadi tidak beraturan lagi, hewan-hewan akan mengganggu kehidupan manusia dikarenakan tidak memiliki tempat tinggal dan makanan yang seharusnya ada di dalam hutan.
Hilangnya Bahan Baku Kehidupan Makhluk Hidup
Hutan yang memiliki sejuta manfaat bagi kehidupan makhluk hidup baik itu manusia maupun hewan. Hal tersebut dikarenakan hutan memiliki keanekaragaman hayati yang sangat berlimpah dan sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Hutan yang terdiri dari sumber-sumber bahan baku makanan, bahan baku industri rumah tangga, dan memiliki jutaan manfaat yang tersembunyi. Jika deforestasi yang terjadi terus menerus secara berlebihan, maka pada tahun 2045 akan menyebabkan terjadinya pengurangan bahan baku yang terdapat di dalam hutan. Hutan yang merupakan tempat bagi tumbuhnya sumber-sumber bahan baku makanan, akan menjadi sulit kita temukan lagi apabila terjadi deforestasi secara besar-besaran. Hutan yang merupakan sumber utama bagi industri kayu yang digunakan untuk berbagai hal seperti membuat rumah, dan bahan baku dalam menghasilkan industri kreatif yang terbuat dari kayu akan berkurang atau bahkan habis, karena bahan baku yang terdapat di dalam hutan habis ditebas.
- Harta Karun Negara Ini Akan Punah
Sektor perekonomian juga akan berkurang karena sumber daya alam yang biasanya digunakan untuk dijual kembali ke beberapa negara agar dapat meningkatkan perekonomian negara ini menjadi menurun. Hal tersebut dikarenakan terjadinya deforestasi yang akan membuat sumber daya alam yang dimiliki negera ini akan habis atau punah, sehingga kegiatan ekspor untuk meningkatkan perekonomian negara ini akan menurun juga.
Ketika bangsa ini berusaha menggalakkan slogan 'Indonesia Emas 2045', namun disatu sisi jika kita melihat keadaan hutan Indonesia, yang setiap tahunnya mengalami jumlah deforetasi yang semakin meningkat, maka akan mungkin terjadi keadaan-keadaan yang dapat menggagalkan slogan 'Indonesia Emas 2045' terjadi. Peran masyarakat dan pemerintah dalam mengambil setiap keputusan dang langkah yang berkaitan dengan kawasan hutan haruslah menjadi perhatian besar, sehingga keadaan-keadaan yang dikhawatirkan tidak akan terjadi, dan kita dapat melihat wujud dari slogan 'Indonesia Emas 2045' dari setiap sektor yang ada di Indonesia.
Sumber:
Forest Watch Indonesia, 2011 fwi.or.id (pdf)
Center for International Foresty Research, 1997 cifor.org (pdf)
Badan Pusat Statistik – Kependudukan bps.go.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H