Mohon tunggu...
Muammar Alif Z.S.R
Muammar Alif Z.S.R Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S2 Ilmu Hubungan Internasional Universitas Gajah Mada

Seorang mahasiswa S2 yang ingin berkecimpung dalam dunia kepenulisan kasual praktis (blogging) untuk mengisi waktu luang dan mengasah kemampuan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Kain Chambray: Alternatif Adem dari Kain Denim

16 Maret 2023   18:30 Diperbarui: 30 Maret 2023   10:38 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pakaian yang terbuat dari kain denim selalu menunjukkan kesan awet muda, dan karena itulah mereka populer di kalangan remaja dan anak muda dari generasi ke generasi. Hanya saja, kain denim yang panas kurang cocok untuk dipakai oleh pengguna yang hidup di lingkungan tropis seperti Indonesia. Dan kain chambray pun hadir untuk menjadi alternatif bahan kemeja yang adem namun dengan penampilan yang keren.

Tapi apa sebenarnya kain chambray itu? Simak artikel berikut untuk mengetahui lebih jauh!

Definisi

Kain Chambray merupakan jenis kain yang terbuat dari serat atau benang alami. Dulunya kain chambray merupakan kain yang terbuat dari serat linen, namun sekarang kain chambray juga bisa dibuat dari serat katun. Kain ini merupakan hasil tenunan dua jenis benang, yaitu benang warna putih dan juga benang warna lain. Jika seseorang ingin menghasilkan tampilan yang mirip dengan kain denim, proses penenunannya bisa dilakukan dengan menenun benang warna putih dan benang warna biru tua. Bagian tenunan dengan benang putih disebut dengan weft. Sebaliknya, bagian tenunan dengan benang warna dalam kain chambray disebut dengan warp.

Terdapat proses khusus dalam pembuatan kain chambray yang membuatnya berbeda dibandingkan dengan jenis kain katun lainnya. Kain chambray dibuat dengan tenunan weft dan warp yang diselang-seling langsung secara berurutan, dan proses ini menghasilkan pola rajutan khas yang mendekati penampakan kain denim. 

Sejarah

Kain Chambray awalnya diproduksi di daerah Cambrai, Perancis. Pada saat itu, kain chambray hanya terbuat dari bahan serat linen. Prosesnya juga hanya menggunakan benang berwarna putih saja. Kualitas kain chambray terkenal tinggi, dan banyak orang-orang kaya di Perancis dan Eropa yang membeli baju dengan kain chambray. Selain itu, kain chambray juga dianggap cocok sebagai bahan untuk membuat berbagai macam pakaian, seperti pakaian pendeta gereja, baju balita, rok, baju lengan dengan cuff, dan busana lain di kalangan bangsawan Eropa.

Pada abad ke 19, penggunaan kain chambray mulai meluas. Istilah kain chambray kini juga digunakan untuk merujuk ke kain katun ataupun linen dengan tampilan mirip denim. Orang-orang yang menggunakan baju dengan kain chambray juga semakin banyak, tidak lagi hanya bangsawan Eropa saja. Revolusi industri dan juga mekanisasi proses pembuatan tenun benang membuat kain chambray bisa diproduksi di mana saja. Pusat produksi kain chambray pun bergeser dari Perancis ke Amerika Serikat.

Sekarang, pemasok kain chambray terbesar di dunia adalah Republik Rakyat Tiongkok. Seiring dengan proses globalisasi dan industrialisasi di Tiongkok yang sangat masif, Tiongkok mampu memproduksi kain chambray dalam jumlah besar. Wajar, karena Tiongkok memiliki 100.000 perkebunan kapas yang merupakan bahan dasar dari katun, dan pabrikan Tiongkok bisa mengolahnya ke ratusan ton kain chambray tiap bulan dengan harga murah. Akan tetapi, negara-negara lain juga mulai meningkatkan produksi kain chambraynya untuk menyaingi Tiongkok. Negara-negara selain Tiongkok yang masih memproduksi kain chambray dengan volume besar adalah Pakistan, India, dan juga Amerika Serikat.

Chambray vs Denim

Sumber: Staticflickr
Sumber: Staticflickr

Karena warna dan kualitasnya sebagai salah satu bahan kemeja adem  yang populer, kain chambray sering digunakan sebagai bahan untuk membuat pakaian yang biasanya juga menggunakan kain denim. Meskipun sekilas keduanya terlihat mirip, tapi ada beberapa perbedaan antara kain chambray dan kain denim. Dari segi bahan, kain denim dan juga kain chambray sama-sama menggunakan katun. Tapi, bahan katun di kain denim itu lebih tebal dan juga dicampur dengan polyester. Di sisi lain, kain chambray hanya terdiri atas kain katun saja tanpa ada campuran lain. Kandungan polyester pada pakaian yang terbuat dari kain denim inilah yang bisa membuat penggunanya merasa gerah. Dari segi penampilan, umunya pakaian yang terbuat dari kain denim juga terlihat lebih mencolok dan lebih tebal daripada kain chambray dan. Harganya juga lebih mahal daripada kain chambray. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun