Seperti yang kita tahu, lingkup perkembangan pekerjaan di lapangan atau luar ruangan menjadi semakin kompleks dari tahun ke tahun. Hal ini membuat banyak orang sadar bahwa mereka membutuhkan pakaian tangguh yang bisa membuat mereka merasa lebih aman saat melakukan pekerjaan di luar ruangan yang lebih rentan terhadap risiko bahaya. Karena inilah semua perusahaan berusaha keras untuk menyediakan seragam kerja yang bisa memenuhi segala kebutuhan dan melewati tantangan yang muncul di lapangan.Â
Perlindungan terhadap risiko kerja, kenyamanan, daya tahan dari air dan juga faktor modis menjadi beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam pembuatan Pakaian Dinas Lapangan (PDL) bagi para pekerja. Salah satu produk andalan industri konveksi lokal dalam menjawab tuntutan ini adalah seragam tactical. Jadi apa sebenarnya seragam tactical dan bagaimana seragam ini bisa dianggap sebagai PDL yang tangguh? Simak penjelasan di bawah ini!
Pengertian Baju Tactical
Seragam tactical adalah salah satu jenis PDL yang dikenal memiliki daya tahan tinggi serta desainnya yang menyerupai seragam militer resmi yang umumnya dipakai oleh tentara nasional. Seragam tactical dibuat dengan mengedepankan fungsi sebagai pakaian kerja di luar ruangan, dan karena itulah seragam ini memiliki daya tahan tinggi. Sebagian besar pesanan seragam tactical dibuat untuk sekolah militer, instansi pertahanan dan keamanan, dan juga perusahaan migas dan surveyor yang menuntut pekerjanya untuk beraktivitas di luar ruangan.Â
Selain itu, salah satu ciri khas yang menempel di seragam tactical adalah jumlah saku yang banyak, apalagi dibandingkan dengan seragam lapangan yang lain. Tidak hanya itu, seragam tactical juga biasanya juga dilengkapi dengan velcro (parepet) atau kancing untuk menutup saku-sakunya dengan rapat, serta tali dan kancing untuk mengikat gulungan di lengan.Â
Para pengusaha industri konveksi biasa membuat seragam tactical dalam empat jenis model, yaitu seragam tactical model kemeja, seragam tactical model kaos, seragam tactical model celana, dan aksesoris tactical yang dibuat berdasarkan kebutuhan konsumen. Bahkan di antara model-model itupun masih ada beberapa jenis lagi, jadi ada banyak variasi yang bisa ditawarkan oleh industri konveksi sebagai solusi seragam PDL yang tepat untuk para pekerja. Dan semua jenis model seragam tactical juga memiliki ciri khas yang sama, yaitu jumlah saku yang banyak.Â
Di antara semua jenis model seragam tactical, jenis bahan-bahan yang dipakai untuk membuat mereka juga beragam. Apa saja bahan-bahan tersebut? Mari kita lihat lebih dekat!
Bahan Baju Tactical
Untuk menjawab berbagai macam tuntutan pekerjaan di lapangan serta mengedepankan fungsionalitas dan juga kenyamanan, biasanya para pengusaha konveksi menggunakan tiga jenis kain berikut sebagai bahan dasar pembuatan seragam tactical:
Kain Drill
Kain Drill merupakan salah satu jenis kain katun yang sering dipakai dalam pembuatan seragam dan PDL, khususnya seragam tactical. Dengan karakteristik kain yang umumnya tebal, secara mengejutkan kain ini memiliki permukaan yang halus dan sejuk karena terbuat dari bahan katun. Dalam membuat seragam tactical, jenis kain drill yang sering dipakai adalah kain Japan drill dan kain American drill.
Kain Ripstop
Kain Ripstop adalah sejenis kain nylon yang dicampur dengan bahan lain, memberinya berbagai macam karakteristik yang tergantung dari bahan yang dicampurkan. Sesuai dengan namanya, kain ripstop memiliki daya tahan yang tinggi sehingga tidak mudah sobek. Bahan nylon yang menjadi dasar kain ripstop akan membuat pengguna seragam tactical aman dari risiko luka goresan.
Kain Kanvas
Kain kanvas adalah jenis kain sintetis yang sering dipakai dalam pembuatan seragam tactical. Kain kanvas yang memiliki sifat kedap air sering dipakai untuk membuat seragam tactical yang tahan air, terutama untuk para pekerja yang sering mengarungi medan yang basah seperti sawah dan juga rawa-rawa dalam pekerjaan mereka.
