“pemuda hari ini adalah seorang pria di masa depannya. Jadi, jangan pernah katakan aku tidak bisa apa-apa. Berusahalah dan rubahlah!!” _amr
Kalau kita ingat-ingat kembali, terlalu banyak hal yang mungkin kita anggap buruk karena keluar dari ekspektasi kita, akan tetapi kenyataan yang akan menjawabnya. Aku kira sudah sering kali diri ini berfikir negatif, menyalahkan keadaan, bahkan menyalahkan Tuhan, akan tetapi perlu diingat “apa yang kita anggap baik, belum tentu baik, apa yang kita anggap buruk bisa saja menjadi pilihan terbaik” hal itulah yang sering kita lupakan.
Coba “jangan terlalu meratapi nasib anda, melangkahlah maju meskipun itu diluar harapan dan keinginan kita”. Pemuda yang yang sesungguhnya adalah mereka yang menanamkan dalam pikirannya “jangan tanya siapa bapak saya, tapi bertanyalah siapa saya!” pemuda yang baik tidak akan pernah gentar dengan yang namanya keadaan. Dimana dan bagaimana kita dilahirkan bukan penentu nasib kita di masa depan.
Banyak orang berfikir bahkan berputus asa dengan keadaan, aku selalu mengingat apa yang dikatakan oleh guruku “apabila bapakmu makan dan kemudian kenyang, apakah kamu ikut kenyang? Maka belajar dan rubahlah! Karena nasibmu tidak bergantung dengan nasabmu!” nasib kita kedepannya ada ditangan kita, jadi jangan terlalu sering menyalahkan keadaan. Kita adalah seorang pemuda, yang bahkan sayyidina Ali berkata “nasib suatu bangsa ada ditangan pemuda” renungkanlah dan fikirkanlah!.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H