Konvergensi, Â yaitu pendidikan yang menanusiakan manusiakan, dan memperkuat nilai kemausiaan karena saling menghargai adalah nilai tertinggi dari sebuah pendidikan.
Konsentris, yaitu pendidikan yang harus menghargai keberagaman dan memedekakan pelajar, karena setiap orang memiliki keragamannya masing masing sejak lahir, baik keragaman agama, budaya, bahasa dan lain-lain.
Apa yang berubah?
Yang di maksud dari apa yang berubah di sini adalaha Budi pekerti yang diaman setiap peendidik harus memiliki pemikiran yang cemerlang, mengutamakan perasaan kepada anak, dan memili kemauan  tinggi untuk mendidik dengan sepenuh hati.
Dari perubahan yang di atas hal yang paling utama yang harus di lakukan oleh guru adalah memerdekakan pembelajaran yang berorientasi pada murit, Tujuan pendidikan berorientasi murid, bebas dari segala ikatan dengan suci hati mendekati sang anak tidak meminta suatu hak, tetapi berhamba kepada sang anak , berhamba kepada sang anaka di sini yang di mksud adalah bagai mana kita seorang uru haruslah memuliakan anak agara bisa mengenyam pendidikan dengan baik dan nyaman
Refleksi Perjalanan Pendidikan Nasional
Setelah mempelajari perjalanan pendidikan nasional dari sebelum dan sesudah kemerdekaan beserta tokoh tokoh penting dalam perkembangan pendidikan, saya sadar bahwa pendidikan adalah pondasi utama suatu bangsa. Melalui pendidikan, nilai budaya dan karakter bangsa dapat dilestarikan menjadi kepribadian bangs.Â
Penanaman nilai-nilai budaya dan karakter melalui pendidikan akhirnya akan memunculkan identitas dan jati diri bangsa. Dalam hal ini profil pelajar pancasila merupakan dasar utama yang perlu diimplementasikan secara menyeluruh dan  mendalam dalam jiwa generasi bangsa. Untuk dapat menyelaraskan tujuan pendidikan nasional dengan tindakan yang akan dilakukan di sekolah diantaranya:
- Mengidentifikasi kebutuhan peserta didik untuk dapat merancang pembelajaran yang terdiferensiasi. Karena setiap peserta didik itu unik dan unggul pada potensi nya masing-masing.
- Melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan dan menantang peserta didik agar berpartisipasi aktif baik di dalam ataupun di luar kelas.
- Melakukan diferensiasi dalam asesmen agar tidak hanya focus pada asesmen kognitif saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H