Mohon tunggu...
Mual P Situmeang
Mual P Situmeang Mohon Tunggu... Relawan - Pekerja Sosial

Spesialis Pelibatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Misteri Lagu Inspiratif Batak "Nang Gumalunsang Angka Laut"

30 Juni 2024   19:00 Diperbarui: 30 Juni 2024   20:19 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koor Seksi Ama HKBP Petojo-dokpri

Lagu inspiratif Batak yang amat populer dan sudah terlanjur dilabelkan sebagai lagu kaum bapak (paduan suara Ama) merupakan lagu 'wajib' yang melekat akrab dikalangan mereka.  Walaupun pada kenyataannya penggemar lagu ini adalah juga kelompok lintas gender, dan usia.  Jadi tidak hanya didominasi oleh para bapak saja tetapi kaum ibu/perempuan bahkan remaja/pemuda dan pemudi juga menyukainya.

Lirik lagu Kristiani ini merupakan gambaran suatu pergumulan kehidupan manusia baik secara pribadi, keluarga, maupun bangsa yang dianalogikan dengan perjalanan di samudera luas dengan sebuah perahu/bahtera.  Selain liriknya yang indah iramanyapun berkarakter khas dengan masyarakat Batak yang melodius tetapi tegas.

Selain itu lagu ini juga sering dinyanyikan didalam acara kedukaan saat keluarga sedang kehilangan seorang bapak, tulang punggung keluarga.  

Dalam budaya Batak yang biasa menggunakan media lagu untuk menasihati, menghibur, mendoakan, mengingatkan, mendidik, menghormati orangtua, membanggakan anak laki/perempuan, dan juga mencintai kampung halaman, lagu 'Nang Gumalunsang Angka Laut' ini unik dan istimewa.  

https://youtube.com/@mualpsitumeang?si=QmruzpQaLXRDxxxq

Koor Seksi Ama HKBP Petojo

Pesan dan makna lagu dengan lirik puitisnya diyakini terinspirasi dari peristiwa yang dicatat pada kitab suci.  Adalah kisah tentang sekelompok murid yang ketakutan akibat badai mengamuk tetapi secara ajaib gelombang ombak terhenti dan menjadi tenang oleh kekuatan illahi di danau Tiberias.  Danau yang hanya sekitar 21 km panjangnya dibanding dengan danau Toba (100 km panjang) menyimpan bahaya yang sama yaitu dapat menenggelamkan manusia.  

Pengalaman menghadapi badai di perairan mudah dicerna bagi mereka yang pernah mengarungi perjalanan dengan perahu.  Oleh karena itu lirik lagu inipun menjadi aktual dan relevan bagi semua orang yang menjalani kehidupan didunia ini dengan berbagai tantangan bak gelombang serta badai menerpa bahtera keluarga.

Penggubah atau Penulis lagu istimewa yang telah menginspirasi jutaan kaum bapa (Ama) bahkan secara khusus masyarakat Batak ini, belum dapat diketahui hingga saat ini.  Namun lagu ini tetap abadi menginspirasi pendengar dan penyanyinya tanpa ada nama penciptanya. Misteri siapa komposer lagu inspiratif ini masih berlanjut dan hanya sebagian orang mendengar samar-samar lewat cerita dari mulut kemulut yang konon menyebutkan seorang guru huria, penatua dari sebuah gereja HKI di pinggiran Danau Toba.

Nang Gumalunsang Angka Laut     oleh  NN


Nang gumalunsang angka laut.
Nang rope halisungsung i.
Laho mangharomhon solukki.
Molo Tuhan parhata saut.
Mandok hata na ingkon saut.
Sai saut doi, sai saut doi, sai saut doi.

(Walau samudera bergelora. Sekali pun puting-beliung melanda. Tuk menenggelamkan bidukku. Jika Tuhan berkata jadilah. Maka sabda-Nya pasti terjadi. Pasti terjadi, pasti terjadi, pasti terjadi.)  

Ndang be mabiar ahu disi.
Mangalugahon solukki.
Ai Tuhanku donganki.
Ai tung godang pe musukki.
Lao mangharomhon solukki.
Sai lao do i, sao lao do i sian lambungki.

(Tiada lagi aku takut. Mendayung bidukku. Sebab Tuhanku bersamaku. Kendati banyak musuhku. Hendak menenggelamkan bidukku. Pasti akan pergi, pasti akan pergi dari sisiku.)

Hatop marlojong do solukku tu labuhan na sonang.
Naso adong be dapot hasusahan i.
Tudos tu si nang pardalananki.
Laho mandapothon surgo i.

(Cepat melaju bidukku ke labuhan bahagia. Takkan lagi bersua susah. Ibarat itulah perjalananku. Tuk menemukan surga.)

Sipata naeng lonong do ahu.
So halugaan galumbang i.
Tudia ma haporusanki.
Ingkon hutiop tongtong Jesus i.

(Terkadang aku hampir karam. Takkuat kulawan ombak. Kemanakah ku kan berlindung. Hanya Yesus kupegang erat selalu.)

Ditogu-togu tanganki.
di dalan na sai maol i.
Di parungkilon hasusaan.
Tung Jesus haporusanki.
Nang pe di dalan lao tu surgo,
Di iring Jesus ahu disi.

(Tanganku dibimbing. Di jalan mahasukar. Dalam kedukaan dan kesusahan. Hanya Yesus pelindungku. Pun di jalan menuju surga. Yesus setia menuntunku.)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun