Mohon tunggu...
Mual P Situmeang
Mual P Situmeang Mohon Tunggu... Relawan - Pekerja Sosial

Spesialis Pelibatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Diary

Catatan perjalanan Koor Ama HKBP Petojo: Berkotbah Dengan Senandung Lagu Lebih Ampuh

17 Juni 2024   05:45 Diperbarui: 19 Juni 2024   09:44 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesan moral dan ajaran agama yang disampaikan melalui kotbah atau kemampuan retorika adalah metode biasa dipakai pemuka atau pengajar agama dalam mendidik dan membangun umatnya.

Pendekàtan ini membutuhkan keterampilan dan bakat orator agar apa yang  disampaikan mudah dicerna, dihayati, dan dilakukan umatnya.

Dokpri (Kunjungan Koor Ama HKBP Petojo ke HKBP Yogyakarta)
Dokpri (Kunjungan Koor Ama HKBP Petojo ke HKBP Yogyakarta)
Selain itu ada pula bentuk 'kotbah' yang disenandungkan. Suatu pendekatan efektif dan mampu menggugah serta menginspirasi umat.

Dalam tradisi gereja HKBP, peran paduan suara amat vital dan merupakan bagian esensial ibadahnya. Melalui kelompok paduan suara, jemaat tidak semata mendengar senandung kidung indah.  Tetapi nyanyian yang dibawakan oleh paduan suara atau koor adalah rangkaian syair dan lirik dengan melodi penuh makna dan sarat muatan. Didalamnya ada pesan yang bertujuan untuk menasihati, menyemangati, memperingatkan, mengajarkan, dan juga himbauan kepada umat. Semuanya teruntai dalam sebuah lagu yang dikategorikan sebagai praise (pujian) dan worship (penyembahan) kepada Tuhan Yang Maha Esa.

https://youtu.be/KGmbW_8CsCU?si=lcQUO_OVRKUz1yCQ

Link video Koor Ama HKBP Petojo

Oleh sebab itu penyampaian pesan-pesannya baik yang berupa ajakan maupun ajaran ini merupakan media simple atau ringkas yang mudah dihayati oleh pendengarnya. Nyanyian oleh paduan suara dapat meneruskan pesan lebih efektif yang dapat merasuki jiwa penerimanya. 

Khususnya di dalam konteks masyarakat Batak yang gemar mendendangkan lagu, pesan-pesan (kotbah) dalam bentuk nyanyian merupakan media transformatif yang ampuh. Terbukti tidak sedikit testimony pribadi maupun kelompok mengalami perubahan kehidupan positif akibat terinspirasi dari syair lagu yang mereka dengar dan hayati.

Kelompok paduan suara kaum bapa (koor Ama) HKBP Petojo, Jakarta yang bertandang ke HKBP Yogyakarta tanggal 16 Juni 2024, menyanyikan dua buah lagu di ibadah pagi.

Dokpri (koor Ama melayani di ibadah pagi HKBP Yogyakarta)
Dokpri (koor Ama melayani di ibadah pagi HKBP Yogyakarta)
1. Tung Mabaor Sian Ho

Tung mabaor sian Ho, mual hangoluan i,
Ai torop pe batang aek angka dolok dohot rura,
Nang pe langit dohot tano
Ho do na manompa i,
Ho do na manompa i, Ho do na manompa i,
Ho do manompa i.

2. Andaikan Surya Pagi Tersembunyi

Andaikan surya pagi tersembunyi,
enggan tampilkan sinar yang terang,
aku bayangkan hidup menyendiri
dan kegelapan membuat seram.
Tapi cahaya Tuhan menyinari
sampai ke hati, sampai ke hati,
akan tepiskan tirai halang pandang,
terlihat surya yang cemerlang.

Kedua lagu yang memuat masing-masing 3 ayat lengkap pada intinya mengajak umat menyadari akan keberadaan Tuhan. Dialah sumber kehidupan yang hakiki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun