Peringatan akan ketidakberdayaan manusia sekaligus adanya Kekuasaan Besar diluar kekuatan manusia yaitu kemutlakan akan kematian itu sendiri. Manusia pasti mati.
Tak terelakkan giliranku akan datang juga....
Inilah pelajaran berharga dalam rumah duka dimana manusia seolah 'dipaksa' untuk berpikir ketika melihat realita kematian.
Kata bijak kuno berbunyi:
Pergi ke rumah duka lebih baik dari pada pergi ke rumah pesta, karena di rumah dukalah kesudahan setiap manusia; hendaknya orang yang hidup memperhatikannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H