Mohon tunggu...
Mual P Situmeang
Mual P Situmeang Mohon Tunggu... Relawan - Pekerja Sosial

Spesialis Pelibatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kehidupan Bertetangga yang Baik dapat Berkontribusi Positif pada Kesejahteraan Keluarga

13 Mei 2024   13:00 Diperbarui: 13 Mei 2024   13:21 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup ditengah kota besar seperti Jakarta  atau kota besar lainnya apalagi di kompleks perumahan akan semakin sulit bagi warga atau sebuah keluarga berelasi erat dengan tetangganya.  Karena masing-masing keluarga sibuk dengan kegiatan kerja, usaha, dan keseharian rumah tangganya.

Seringkali mereka tidak bertemu dan bertatap muka dengan tetangga. Keluar pagi dan pulang malam. Sedangkan pada hari Sabtu dan Minggu mereka memiliki acara keluarga sendiri. Entah mereka memanfaatkan waktu istirahat di dalam rumah atau keluar kota untuk lebih menyegarkan diri (refreshing).

Akibatnya interaksi dengan tetangga semakin jarang dan juga kurang diupayakan karena hal itu bukan lagi menjadi prioritasnya.

Dengan situasi dan kondisi kesibukan seperti ini maka keluarga perlu menyiasatinya agar hubungan dengan tetangga dapat terjalin erat. Hal ini penting bagi keluarga untuk menghindari perangkap kehidupan yang ekslusif-keluarga hanya sibuk dengan dirinya sendiri tanpa mempedulikan keluarga lain yang ada disekitarnya.

Ditambah lagi budaya kehidupan modern juga telah menyeret keluarga kepada kehidupan individualistis.  Dimana mereka semakin mempertimbangkan segala sesuatu dari segi ekonomis saja yaitu yang menguntungkan dirinya dan efisien saja. Padalah membangun dan membina hubungan perlu pengorbanan waktu dan tenaga. Misalnya acara kebersamaan tetangga dan lingkungan warga dianggap pemborosan dan membuang waktu ( a.l arisan RT, pertemuan warga, kerja bakti dlsb).

Kehidupan keluarga di kota besar yang semakin individualistis ini perlu disikapi dengan menanamkan nilai kebersamaan. Budaya asli Indonesia yang mengutamakan persaudaraan dan kegotongroyongan perlu dipupuk kembali.   

youtube.com/DonyAdhiS
youtube.com/DonyAdhiS
Disadari atau tidak peran tetangga amat penting bagi keluarga. Berbagai peristiwa kehidupan keluarga ditengah masyarakat khususnya perkotaan telah membuktikan bahwa tetangga adalah ujung tombak sistem support keluarga.

Mulai dari pergumulan keluarga yang berkaitan dengan kesehatan, kematian, keamanan dan kemalangan seperti kebakaran, kebanjiran, kemalingan tetanggalah yang paling dapat diandalkan.

Pengalaman seorang warga yang mengalami keracunan pembersih lantai dikamar mandi mengungkapkan bahwa pertolongan dari tetangga telah menyelamatkan nyawanya. Saat anggota keluarga minta tolong kepada tetangga dengan sigap pengurus RT dan tetangga memberikan pertolongan pertama dan juga menyiapkan mobil ambulans RW. Mereka segera membawanya kerumah sakit terdekat.

kibrispdr.org
kibrispdr.org
Namun demikian respon tetangga terhadap kepentingan keluarga bergantung dari kualitas relasi mereka bersama tetangga sekitarnya. Kepedulian keluarga terhadap lingkungan menjadi modal hubungan yang mengakrabkan antar tetangga. Hal ini penting dalam kehidupan bersama  di masyarakat.

Keluarga yang acuh tak acuh kepada tetangganya akan  mengisolasi keluarga itu sendiri.  Keluarga seolah membangun tembok pemisah dilingkungan warga. Mereka akan cenderung bersikap dingin dan canggung berkomunikasi dengan keluarga yang suka menutup dirinya. Akibatnya tetangga akan sungkan memberikan support jika diperlukan.

pinterest.com/AndhiaLaksmana
pinterest.com/AndhiaLaksmana
Beruntunglah keluarga yang akrab dengan para tetangga karena bukan hanya kenyamanan dan keamanan keluarga dinikmatinya tetapi juga kebahagiaan dan kesejahteraan kehidupan keluarga. Lingkungan harmonis berdampak kehidupan bersama yang saling percaya dan tolong menolong.  Itulah ciri khas budaya keluarga Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun