Mohon tunggu...
Mual P Situmeang
Mual P Situmeang Mohon Tunggu... Relawan - Pekerja Sosial

Spesialis Pelibatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Jangkar Bahtera Keluarga Mengarungi Lautan Kehidupan

14 Juli 2023   12:00 Diperbarui: 14 Juli 2023   22:50 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dunia Maritim penggunaan jangkar bagi perahu atau kapal yang mengarungi samudera luas amatlah vital.  Berbagai jenis jangkar digunakan untuk mengamankan perjalanan kapal agar mencapai tujuan dengan aman dan selamat.  Risiko gelombang besar, arus laut, dan terkandas adalah bagian dari perjalanan sebuah kapal ketika berada dalam perjalanan laut.  Bahkan saat berlabuh Jangkar membantu Kapal berada dalam posisi stabil dan seimbang terhadap arus disekitarnya.

Ilustrasi perjalanan keluarga sebagai Kapal atau Bahtera yang mengarungi lautan merupakan gambaran umum yang biasa dipahami setiap rumah tangga.   Dinamika perjalanan keluarga bak  gelombang, arus, badai, kandas yang harus dihadapinya.  Risiko kecelakaan seperti tenggelam, terkandas, terombang-ambing, terseret arus dlsb juga dapat terjadi dalam perjalanan keluarga.

Kembersamaan keluarga (www.istockphoto.com)
Kembersamaan keluarga (www.istockphoto.com)
Salah satu jangkar keluarga dalam pengasuhan anak/keluarga adalah Waktu Berkualitas Bersama Keluarga.  Ada beragam kegiatan intim/privasi keluarga yang memanfaatkan waktu khusus bersama keluarga seperti rekreasi, diskusi, dan refleksi/devosi atau beribadah. Kegiatan spiritualitas keluarga  adalah praktik baik yang secara tradisi dan keyakinan agama dapat menjadi Jangkar Bahtera Keluarga.   Melalui doa bersama, ibadah bersama anggota keluarga, refleksi dengan anggota keluarga  merupakan kekuatan keluarga serta memaknai penyertaan Tuhan Yang Maha Kuasa dalam pengalaman aktual keluarga.

Waktu doa bersama Keluarga (www.istockphoto.com)
Waktu doa bersama Keluarga (www.istockphoto.com)
Hal ini telah nyata dan terbukti bahwa kekuatan ekonomi, intelektual, atau kemampuan diri tidak dapat dijadikan jangkar yang kokoh. Gelombang kehidupan terbesar pada perjalanan keluarga menghadapi pandemi Covid 19 baru-baru ini telah mengkonfirmasi bahwa ada kekuatan non materi yang vital yaitu berdoa dan berserah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa berperan lebih utama bagi keluarga.  Seberapapun besarnya kekuatan ekonomi dan intelektual keluarga tetaplah tidak berdaya mengarungi gelombang besar tersebut.    Tidak sedikit keluarga yang tenggelam dan hancur akibat badai dahsyat tersebut.  

Ketika Ilmu Pengetahuan merangkul kekuatan illahi di pandemi Covid 19 (www.istockphoto.com)
Ketika Ilmu Pengetahuan merangkul kekuatan illahi di pandemi Covid 19 (www.istockphoto.com)
Pengasuhan anak/keluarga yang mengutamakan investasi waktu kepada ibadah keluarga atau doa bersama keluarga selain rekreasi merupakan Jangkar Bahtera Keluarga.  Ia sanggup menolong keluarga menghadapi risiko perjalanan menghadapi gelombang dan badai kehidupan dalam wujud krisis materi dan non materi seperti dampak krisis ekonomi, politik, sosial, keamanan, dan relasi.  Berbagai research melaporkan bahwa keluarga yang mempraktekan keagamaan dan keyakinan kepada Kekuatan Supra Natural atau Tuhan memiliki kesehatan mental lebih baik sehingga dapat membuat keputusan yang lebih rasional. (https://news.stanford.edu/2020)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun