Mohon tunggu...
Mual P Situmeang
Mual P Situmeang Mohon Tunggu... Relawan - Pekerja Sosial

Spesialis Pelibatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Nasi Jamblang versus Empal Gentong

27 Maret 2023   21:30 Diperbarui: 27 Maret 2023   21:41 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri - kelompok koor wijk 6 menikmati kebersamaan dengan menyantap nasi jamblang

Kedua makanan khas populer Cirebon ini merupakan menu pilihan yang diminati wisatawan kuliner. Tidak mengherankan restoran atau rumah makan yang menyediakan menu ini bertebaran di kota Cirebon.  

Tentu kedua jenis makanan ini tidak untuk dibandingkan karena memang berbeda.  Nasi Jamblang yang di hidangkan dengan alas daun jati melapisi piring rotan adalah jenis makanan tanpa kuah. 

Nasi dengan lauk paru sapi goreng ditambah dengan ikan asin serta lauk pauk lainnya,  seperti semur hati atau daging, perkedel, sate kentang, telur dadar/telur goreng, telur masak sambal goreng, semur ikan, tahu dan tempe. 

Jika kita tidak terbiasa dengan makanan tanpa kuah tentu akan bermasalah apabila air minum tidak cepat tersedia disisinya. Makanan menjadi lebih lambat tertelan.  

dokpri-prasmanan nasi jamblang
dokpri-prasmanan nasi jamblang

Sebaliknya Empal Gentong yang merupakan salah satu makanan legendaris Cirebon adalah makanan berkuah. Makanan ini berisi irisan daging dan jeroan sapi berkuah santan bumbu kuning. 

Bagi  mereka yang mengurangi risiko kolesterol biasanya akan menghindari jeroan sapi tetapi memilih irisan daging yang empuk dan gurih dilengkapi dengan rempah seperti daun salam, daun jeruk, serai geprek, dan lengkuas.  Dengan sepiring nasi atau juga lontong, penikmat makanan khas ini menyantapnya dengan tambahan krupuk kulit sapi. 

Dokpri - Empal Gentong sajian resto populer Bu Darma Cirebon
Dokpri - Empal Gentong sajian resto populer Bu Darma Cirebon
Paket wisata kuliner dengan kedua menu ini menjadi lebih sempurna lagi dengan mengunjungi toko-toko batik di Cirebon.  Walaupun ditengah suasana ibadah puasa sebagian penjual batik di toko-toko masih menjajakan produk batik Cirebon seperti batik  yang terkenal yaitu produk Trusmi.  

Disana juga terdapat musium Batik dimana wisatawan dapat mengenal sejarah Batik Cirebon. Motif atau ornamen batiknya di kelompokkan menjadi ornamen batik pesisiran dan batik keraton, yaitu Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman. Ornamen batik keraton termasuk dalam batik klasik, misalnya motif paksi naga liman, megamendung, patran keris, singa payung, singa barong, dan sebagainya. 

dokpri-pasar Batik Cirebon dalam suasana Ramadhan
dokpri-pasar Batik Cirebon dalam suasana Ramadhan

Kota Cirebon menyimpan banyak potensi wisata sehingga banyak pengunjung dan wisatawan domestik mengeksplorasinya. Misalnya baru-baru ini ada sebuah kelompok paduan suara gereja di Jakarta mengadakan acara keakraban dengan mengemas paket wisata rohani serta kuliner didalam satu hari tanpa menginap.  Ada banyak pilihan lokasi yang dapat digunakan untuk acara kebersamaan. 

Salah satunya adalah lokasi bercitra rasa Bali, yang menggambarkan Kampung Sabin. Saat pertama memasuki objek wisata ini, pengunjung bakal langsung disuguhi nuansa Bali dengan banyaknya kain bercorak hitam putih khas pulau Dewata.

dokpri - peserta acara keakraban di kampung Sabin
dokpri - peserta acara keakraban di kampung Sabin
Kampung Sabin adalah objek wisata yang berlokasi di kawasan Kota Baru Keandra, Jalan Nyi Ageng Serang, Sindangjawa, Kecamatan Dukuhpuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Objek wisata ini hanya berjarak sekitar kurang lebih lima Kilometer jika dari pusat pemerintahan Kabupaten Cirebon. 

dokpri-lapangan terbuka dengan latar berlakang pendopo makan di kampung Sabin
dokpri-lapangan terbuka dengan latar berlakang pendopo makan di kampung Sabin
Kunjungan satu hari wisata kelompok paduan suara wijk 6, salah satu kelompok wilayah layanan gereja, telah memanfaatkan potensi kota Cirebon demi mencapai tujuan rohaninya yaitu kesatuan hati sambil menikmati makanan khas kota Cirebon, Nasi Jamblang dan Empal Gentong.  

Walaupun kunjungan wisata pada bulan Ramadhan berbeda dengan hari-hari biasa lainnya, pelaksanaan acara dan ketersediaan logistik tetap terpenuhi.  Disamping itu kepadatan kendaraan dan lalu lintas jauh lebih sedikit dibanding hari biasa.  Hal ini juga memperlancar kendaraan menuju tujuan dengan lebih menghemat waktu.

dokpri-rombongon koor wijk 6
dokpri-rombongon koor wijk 6

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun