Persidangan sebuah rumah tangga yang sudah tidak rukun antara mantan isteri dan mantan suami menyedot perhatian publik luas.
Dimedia sosial, media cetak, dan juga televisi secara massif meliput jalan persìdangan antara Amber Heard dan Johnny Depp selebritis Amerika. Kasus pencemaran nama baik antara mantan suami dan mantan isteri.Â
Keputusan pengadilan akhirnya memenangkan gugatan Johnny Depp. Â Setelah proses persidangan yang disaksikan banyak pemirsa seperti sebuah tontonan serial drama selama 6 pekan.
Anak remaja, pemuda, dan orangtua diberbagai negara yang menjadi fans dapat mengikuti persidangan dalam berbagai penyajian.
Para youtuber dunia memanfaatkan persidangan terbuka ini dengan membuat youtube lalu mengemas jalan persidangan tersebut dibumbui oleh komen dan ulasan mereka.
Tidak dapat disangkal lagi berita apapun yang menarik emosi publik membius siapapun yang tidak siap mentalnya. Khususnya mereka yang belum mampu memilih dan memilah informasi penting dan bermanfaat bagi kehidupannya.
media sosial. Waktu, pulsa internet, pikiran, dan energi adalah biaya yang tersedot. Mereka hanya mengisi pikiran dengan hal-hal negatif kehidupan suami isteri.Â
Contoh informasi kasus Amber dan Johnny selama enam pekan menyeret sebagian emosi penggunaNilai saling menjatuhkan dan menyakiti satu dengan lainnya dipertontonkan dengan terbuka. Seolah sudah tidak ada lagi pilihan informasi yang lebih berkualitas dan bermanfaat bagi dirinya.
Itulah konten media sosial yang memanfaatkan kelemahan pemakainya dan mengontrol pilihan mereka dengan memanipulasi perasaan dan perhatiannya.
Kelompok yang mudah terseret emosinya dengan segera memenuhi kebutuhannya dengan mengonsumsi info sensasional dan bukan rasional.