Waspada Jantung: Antri Periksa Jantung

Pagi hari sudah begitu banyak orang mengantri di poli Jantung Harapan Kita. Mereka ada yang sudah membuat perjanjian sebelumnya dan ada pula yang langsung mendaftarkan diri ditempat.

Poli Jantung Eksekutif memang tidak pernah sepi pasien. Begitu pula di ruang pemeriksaan jantung reguler yang menggunakan fasilitas BPJS di RS Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. 

Penyakit Jantung Koroner adalah penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan serangan jantung. Bagi mereka yang mengalami serangan jantung akan menderita dampak lanjutan tetapi sebagian tak dapat tertolong lagi.

Penyempitan(Foto Alomedika.com)

Penyebabnya adalah penyempitan pembuluh darah koroner akibat tumpukan kolesterol atau protein lainnya. Umumnya penyakit kronis ini disebut juga aterosklerosis. Dan yang paling banyak diderita adalah jantung koroner atau arteria koroner.

Cepat saji mania (Foto okezone.com)

Akibat perubahan pola hidup manusia dijaman digital ini penyakit jantung sudah banyak menyerang kaum muda juga. Konsumsi makanan cepat saji yang kaya kalori, lemak, karbohidrat dan minimnya gerakan aktifitas fisik sudah menjadi gaya hidup mereka.

Risiko kesehatan semakin tinggi jika kita tidak segera waspada. Biaya hidup juga bertambah. Hanya untuk konsultasi saja sudah memerlukan biaya jutaan rupiah belum lagi dengan obat-obatan. 

Treadmill (Foto hcifitness.com)

Hanya pengecekan sederhana saja seperti konsultasi dan treadmill sudah mengeluarkan biaya 1.2 juta rupiah jika kita memakai jasa spesialis jantung di poli Jantung berbayar. 

Namun investasi yang kita keluarkan untuk pemeriksaan lebih dini jauh lebih murah dibanding biaya saat terkena serangan jantung. 

Olahraga (Foto alodokter.com)

Oleh karena itu memulai pola hidup sehat dan memeliharanya adalah cara termurah dan membuat hidup lebih ringan serta sehat sejahtera.

 Makanan sehat (Foto bola.com)

Makanlah cukup nutrisi dan banyak sayuran, minum dan waktu tidur cukup, olahraga rutin, kelola stress, hentikan kebiasaan merokok dan juga interaksi sosial tatap muka tidak melulu bermedsos. Maka jantung terjaga dan berfungsi optimal tanpa harus dibiayai ekstra memperbaiki dan merawatnya.