Budaya menyanyi di suku Batak banyak dipengaruhi oleh nilai dan kepercayaan Kristiani. Dalam tata ibadah agama Kristen Nyanyian merupakan bagian penting ritual penyembahan dan pengagungan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang berdaulat atas kehidupan di dunia dan di kekekalan Sorga.
Sepanjang peristiwa kehidupan masyarakat Batak mulai dari kandungan, kelahiran, masa akil balik, pernikahan sudah ribuan lagu disenandungkan baik secara pribadi, keluarga dan berjemaah.
Demikian pula di momen kematian seseorang. Saat saya menghadiri acara kematian di sebuah gereja etnis Batak suasana dan kehadiran nyanyianpun sangat kuat dan dominan.
Dalam acara kematian nyanyian yang dikumandangkan bernuansa lagu-lagu penghiburan, penguatan, pengagungan akan kuasa Tuhan, dan peringatan bagi mereka yang masih hidup agar selalu bersiap diri menghadapi sebuah akhir kehidupan.Â
tradisi budaya batak oleh keluarga dan kerabat di Rumah Duka. Jenazah Penatua dibawa ke Gereja.
Untuk seseorang yang berstatus pekerja atau pelayan gereja dan biasa disebut Penatua ada rangkaian acara khusus selain acaraAcara khusus tersebut adalah ibadah pemberangkatan oleh Pendeta sebagai pimpinan jemaat dan juga teman sepelayanannya semasa hidupnya di Gereja.Â
Semua Pelayan Gereja yang masih aktif maupun yang sudah pensiun menghadiri serta memberikan penghormatan terakhir di acara pemberangkatan jenazah.
Demikian pula warga gereja dan seluruh handai taulan serta kerabat keluarga dapat melihat jenazah sebelum peti ditutup dan dibawa ke tempat peristirahatan terakhir. Proses ini berlangsung dengan iringan musik dan lagu pujian.
Dalam kepercayaan dan iman Kristiani didalam kekekalanpun kegiatan menyanyi tetap ada. Mereka yang meninggal dan menerima hidup abadi oleh anugerah Tuhan akan memuji Tuhan di dunia kekekalan.
Pengagungan dan penyembahan kepada Allah Yang Esa Pencipta Langit dan Bumi melalui lagu pujian dan penyembahan melintasi ruang dan waktu hidup, mati, dan kekekalan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H