Mohon tunggu...
Mual P Situmeang
Mual P Situmeang Mohon Tunggu... Relawan - Pekerja Sosial

Spesialis Pelibatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Catatan Penting: Pelibatan Masyarakat adalah Proses Mencerdaskan Warga

11 Mei 2022   11:30 Diperbarui: 11 Mei 2022   12:32 985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengalaman berharga melimpah dimasyarakat khususnya dalam merencanakan program pembangunan di lingkungan RT. Hanya dokumentasi pembelajaran pengalaman tersebut masih langka. Pengurus RT dan juga warga masih kuat dengan budaya lisan sehingga pengalaman tertulis atau pendokumentasiannya belum membudaya. 

Proses hasil refleksi/evaluasi dari apa yang sudah dikerjakannya (istilahnya action research) perlu dimulai secara bertahap.  Apa yang baik, apa yang masih perlu ditingkatkan, rekomendasi tindakan perbaikan  adalah kerangka sederhana pembelajaran. Kegiatan ini dibahas bersama warga masyarakat (perwakilan warga) disetiap paska kegiatan (selesai satu program/kegiatan).  

Ini kebiasaan baik yang penting bagi petugas pengembangan masyarakat termasuk kepengurusan RT/RW. Mengapa hal ini sangat penting karena dinamika masyarakat progresif. Dan proses pembelajaran merupakan kunci mengharmonisasikan konteks perubahan itu. 

Diharapkan kegiatan tetap dapat sejalan dengan perkembangan dimasyarakat dan tidak menimbulkan konflik atau penghambat pergerakan masyarakat.  Lalu pembelajaran itu didokumentasikan dengan tertib. 

Konsekuensinya jika ada dokumentasi pembelajaran yang tertib akan menolong kepengurusan berikutnya.  Namun saat ini dokumen cerita baik dan pengalaman positif yang menjadi acuan pembelajaran belum bisa dimanfaatkan secara optimal oleh kepengurusan RT/RW. Demikian pula pengalaman negatif atau kisah kegagalan tak terdokumentasi sehingga potensi mengulangi kesalahan yang sama cukup besar. 

Tulisan ini adalah contoh dokumentasi pengalaman pelibatan masyarakat di salah satu kepengurusan RT di Tomang. Walau dalam bentuk artikel sederhana diharapkan dapat menjadi bahan refleksi dan juga pembelajaran kedepan. Disini hanya memuat ringkasan proses dan tahapan melibatkan warga saat perencanaan program RT setelah Kepengurusan RT baru terpilih.

Diskusi Kelompok ibu dan Kelompok Bapa (dokpri)
Diskusi Kelompok ibu dan Kelompok Bapa (dokpri)
Berawal dari pemilihan Ketua RT melalui proses demokratis yang tertib dilingkungan Kelurahan Tomang. Lalu pengesahan melalui SK Pemerintahan Kelurahan kepada seluruh pengurus RT yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Bendahara.  Resmilah mereka menjadi mitra pemerintahan Kelurahan yang fungsi dan perannya tertuang dalam PERGUB No. 171 No. 2016.

Selanjutnya pengurus RT berembug dengan perwakilan warga merancang acara perkenalan kepengurusan baru kepada masyarakat lingkungan RT.  Acara Silaturahmi warga dipersiapkan dengan agenda sederhana berkisar Doa Syukur, Perkenalan Pengurus, dan Diskusi Bersama Warga bagaimana harapan dan cita-cita warga terhadap lingkungannya, sambil menikmati makan snack bersama.

Pengurus berbagi tugas dalam kepanitiaan kecil mengatur: tempat pertemuan, makanan kecil, undangan, hiasan/dekorasi sederhana, alat tulis, kertas karton besar untuk catatan diskusi kelompok ibu dan bapak, sound system, dan MC (Pembawa Acara).

Acara berlangsung  informal yang diawali dengan Doa dan Perkenalan Pengurus sambil menyampaikan peran dan tanggung jawabnya. Kemudian masuk dalam diskusi kelompok (Kelompok Bapak, Kelompok Ibu, Remaja/Pemuda note: dilingkungan RT ini remaja/pemuda masih belum bisa hadir).   Mereka didalam kelompok membahas pertanyaan "Apa harapan dan cita-cita ibu/bapak agar lingkungan RT bisa lebih baik lagi?"

Pengurus RT dan Warga (dokpri)
Pengurus RT dan Warga (dokpri)
Kelompok dibagi sesuai dengan jumlah warga yang hadir. Jika hanya 30 warga maka setiap kelompok terdiri dari 7-10 orang. Dikelompok mereka memilih salah satu jurubicara kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya dan juga ada notulen kelompok. Sambil makan snack mereka berdiskusi yang difasilitasi oleh salah satu pengurus RT atau warga yang bisa memfasilitasi.

Setelah masing-masing kelompok berdiskusi sekitar 30-45 menit, notulen memastikan semua catatan diskusinya tertulis lengkap. Kemudian secara bergiliran juru bicara kelompok menyampaikan hasilnya ke pleno.  Dan semua warga mendengar hasil masing-masing kelompok kemudian Poin-Poinnya dipindahkan Sekretaris RT  ke kertas Karton besar yang ditempel di tembok agar warga dapat membacanya.
Selain Juru Bicara menyampaikan laporan hasil diskusi ke Pleno ada pula anggota kelompok  memperjelas dan menambahkan pengertian laporan hasil kelompoknya. Juga ada pertanyaan dari kelompok lain mengklarifikasi maksud dari hasil kelompok tersebut. Interaksi antar kelompok lebih mempertajam hasil diskusi mereka dan kadang berjalan penuh gurauan.

Semua hasil kelompok diserahkan ke sekretaris RT dan di rangkum pada Kertas Karton Besar.  Catatan pada Karton tersebut dibacakan kembali kepada pleno agar tidak ada yang terlupakan atau salah pencatatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun