Moralitas pencitraan. Perilaku baik dengan motif pencitraan. Memang mereka bukan pembunuh, perampok, penzinah, penipu, dan penghianat. Tetapi pelaku kejahatan motif. Kebaikan dengan motif pamrih yaitu mengejar pengakuan dan penghormatan orang. Moralitas dengan penonjolan perilaku penampakan luar agar dilihat orang banyak melalui ritual dan simbol.
Jumat Agung adalah misteri besar dan tak terselami akal.  Tuhan turun melawat dalam rupa manusia dan langsung memberi contoh cinta tanpa syarat kepada manusia (suatu konsep Tuhan yang  taboo bagi masyarakat Yahudi atau sebuah penghujatan).  Sebuah cinta yang diwujudkan dengan penderitaan sempurna seorang Anak manusia. Menjalani kematian kemanusiaannya paling hina di kayu salib. Yang tidak kecewa dan sakit hati dianggap sejajar dengan penjahat kriminal lainnya. Bahkan menyatakan doa pengampunan bagi mereka yang telah menyiksa dan menghancurkan tubuhnya karena manusia tidak mengerti apa yang dikerjakanNya.Â
Semua dilakukan atas dasar cinta sejati sekalipun dunia menolak. Â Bahkan seorang muridnya menghianatinya dan menyangkalinya.Â
Dan saat-saat terakhir dengan sadar Anak manusia menyerahkan nyawanya dengan mengatakan sudah tuntas. Sebuah misi agung digenapi oleh unconditional love cinta tak bersyarat yang secara gamblang dan terang benderang didemonstrasikan kepada dunia. Dan yang telah menarik perhatian seorang serdadu Romawi yang takjub menyaksikan sebuah kematian itu.
Cinta tanpa syarat adalah karya Ilahi bukan manusiawi. Belajar memahami dan mengenalnya memerlukan bimbinganNya. Suatu peristiwa yang berkaitan dengan kematian dan memunculkan kehidupan baru. Â Fenomena kematian sebagai syarat menghadirkan kehidupan yang baru bukanlah sesuatu yang asing dalam pertanian. Jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.Â
Jadi agar kita dapat belajar melakukan cinta sejati maka kita (manusia lama) harus mati terlebih dahulu agar tumbuh manusia baru yang akan dimampukan mencintaiNya dan sesama tanpa pamrih. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H