Mohon tunggu...
Mual P Situmeang
Mual P Situmeang Mohon Tunggu... Relawan - Pekerja Sosial

Spesialis Pelibatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Culture Shock Dua Orang Udik di Negara Paman Sam

3 April 2022   17:15 Diperbarui: 3 April 2022   17:18 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kota Seattle (dokpri)

Rasa sungkan muncul disambut ramah dan hormat oleh orang berpenampilan necis dan keren seperti bintang film Barat.  Kami berdua hanya berpandangan muka sambil tersenyum malu membiarkan petugas itu memindahkan sebagian besar barang ke bagasi mobil.

Selama perjalanan kami hanya diam membisu dan menikmati kehangatan heater didalam mobil. Diluar udara dingin dan sedikit hujan.  Sesampai di Hotel kami dijamu dengan welcome snack muffin beserta teh hangat. 

Akhirnya kami masuk kamar yang berisi dua bed besar.  Badan terasa penat dan ingin sekali segera rebah setelah penerbangan 20 jam.

Sebelum beristirahat kami mencari aqua atau air putih dikamar. Tetapi tidak ada satupun botol aqua dan juga termos air minum.  Sambil terus mencarinya kami berdua mulai mengeluh tentang fasilitas hotel yang tidak menyediakan air minum. Koq hotel sebagus ini tidak menyediakan air minum buat tamunya.

Akhirnya dengan rasa kecewa kami langsung menelpon resepsionis menyampaikan keinginan kami.  Hanya jawabannya surprise karena kami diminta ke kamar mandi dan minum dari keran yang ada disitu. Dasar orang udik kami tidak tahu bahwa semua air disana bisa diminum langsung dari keran. 

Kemudian kami membersihkan diri.  Canggung sekali rasanya mandi dengan air minum. Padahal di Cambodia air bersih sangat sulit didapatkan.  Jika kunjungan ke desa kami biasa disuguhkan minuman dari air sungai keruh. Betapa mewahnya hidup kami di Amerika.

Sungguh nyaman sekali badan ini setelah mandi dengan air hangat super bersih. Rasa pegal mulai berkurang. 

Kami mencoba menyetel TV yang tersedia dan menonton sambil rebahan.  Tiba-tiba pada pertengahan film ada adegan ciuman. Teman saya orang Cambodia tersentak dan berkomentar kenapa mulutnya dimakan. Apa maksudnya?  Saya penasaran bertanya bagaimana biasanya kamu mencium isterimu.  Dia mengatakan hanya hidung beradu hidung saja.  Oh.....begitu.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun