Tidak seperti golongan menengah keatas sanggup memilih jenis dan kualitas makanan gorengan dengan standar higienis dan kesehatan tertentu.Â
Konsumen gorengan kelas bawah standarnya sederhana jika mereka tidak sakit perut atau bocor ketoilet berarti aman.
Belum ada standarisasi dan pengawasan pemakaian minyak goreng di lapisan bawah bagi pedagang kecil sekalipun sudah ada lembaga YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia).Â
Selain itu dipasar tradisional mudah sekali menemukan kemasan makanan gorengan tanpa registrasi BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) dan marka tanggal kadaluarsanya.Â
Pemerintah perlu mendalaminya karena hal ini berpotensi merongrong kesehatan masyarakat. Makanan gorengan hanyalah satu dari ratusan makanan lainnya dan menjadi konsumsi harian di masyarakat.Â
Hal ini serius dan bisa saja menjadi akar permasalahan kesehatan masyarakat. Mengingat pengeluaran anggaran kesehatan oleh BPJS terus meningkat.Â
Semua pihak perlu bekerjasama mendampingi masyarakat kelas bawah menghadapi kelangkaan minyak dengan lebih komprehensif lagi.Â
Gorengan sehat dan terjangkau terwujud dengan ketersediaan minyak goreng murah.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H