Mohon tunggu...
Muallifah S. Madani
Muallifah S. Madani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Writer

Selalu tertarik dengan Stand Up Comedy yang mengangkat isu pendidikan, sosial, dan politik.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Self Love dengan Cara Berfikir Positif, Kok Bisa?

19 November 2023   08:14 Diperbarui: 19 November 2023   08:15 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seseorang yang berfikir positif dapat menvisualisasikan  hal-hal yang membuatnya bahagia seperti ketika ia memiliki mimpi besar maka ia akan membayangkan kebahagiaan saat mencapai semua impiannya lalu dari sana akan terpacu berusaha untuk mewujudkannya menjadi nyata. 

Cara terbaik untuk berfikir positif berdasarkan buku ini adalah dengan memaksakan pikiran kita membanyangkan keberhasilan di masa depan. [Hal. 27]

Sebab jika tidak seperti itu, maka kita akan tergerus dengan zaman karena tidak mampu berubah dan beradaptasi untuk menjadi lebih baik. Perlu kita ketahui bahwa sebenarnya kita menghidupi apa yang kita pikirkan dan kita merasakan apa yang kita pikirkan. [105]

Maka dari itu, jangan menghidupkan hal-hal yang negatif dalam diri kita karena hal itu akan berdampak terhadap perasaan, kondisi, dan sikap kita. 

Kemudia, cara lain untuk menjadikan diri kita berfikir positif adalah dengan meluaskan pandangan atau pengetahuan melalui membaca buku-buku bermanfaat dan dapat menumbuhkan insight-insight baru pada pikiran kita.

Penulis buku ini mengatakan bahwa sebuah cara yang sangat baik untuk mendidik diri kita adalah dengan mengembangkan membaca, membaca untuk menimbang dan memikirkannya.

Jadi, sayangi diri banyak membaca atau melakukan pengembangan diri dari itu akan mengubah cara pandang menjadi positif sebab ketika seseorang berfikir positif maka ia akan langsung masuk pada masalahnya, bukan masih membiarkan (mengizinkan) kecemasan memasuki dirinya. [Hal. 145]

Teman-teman, ulasan ini merupakan bagian kecil saja dari buku ini, kalian perlu membaca secara lengkap agar dapat memahaminya secara utuh isi dari pikiran Mridula Agarwal. Semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun