Judul Buku: The Power of Dream - Kekuatan Impian
Penulis: Tjiptadinata EffendiÂ
Penerbit: Elex Media KomputindoÂ
Kota Terbit: JakartaÂ
Tahun: 2013
Tebal: 144 Halaman
Tidak semua orang dapat meraih mimpinya, tidak semua orang mampu memperjuangkan harapannya, dan tidak semua orang berani mengambil risiko untuk mengejar impiannya. Namun yang perlu kita tahu adalah setiap kita berhak untuk memiliki mimpi adalah bekal untuk menumbuhkan harapan, imajinasi, dan hati akan tergerak untuk melakukan sesuatu demi mengembangkan impian itu.Â
Kita tahu semua itu perjalanan yang tak mudah, tetapi bukan berarti kita akan menyerah, kita tahu tantangannya berat, namun bukan berarti akan menjadi penghambat, dan kita tahu semua itu pasti sulit, tapi bukan berarti kita harus membuat limit. Sebab ada jalan yang tak pernah kita tahu, akan ada solusi yang menghampiri, dan akan ada pertolongan selama kita menjalaninya dengan penuh keikhlasan.Â
Tjiptadinata Effendi dalam bukunya ini mengatakan bahwa mimpi adalah kekuatan bagi pemiliknya namun dengan satu syarat yaitu harus mengeksekusi hal tersebut dengan sepenuh hati atau dengan suka cita.
Jadikan setiap sesuatu yang kita lakukan untuk melayani sesama, niatkan dalam hati untuk berbagi kepada yang lain, tidak ada hanya untuk memebuhi kepuasan pribadi.Â
"Saya tidak tahu takdir Anda, tapi satu hal yang saya tahu, satu-satunya di antara Anda yang paling bahagia adalah Anda yang telah mencari dan menemukan bagaimana cara untuk melayani." (Dikutip dari Albert Schweitzer, hal. 36)
Effendi menulis dalam bukunya bahwa seseorang yang ingin meraih kebahagiaan wajib berkarya dengan hati dan penuh makna bekerja dengan segenap jiwa raga, dan melakukan segala sesuatu dengan suka cita.Â
Selama proses menggapai mimpi, tak seharusnya selalu membanding pencapaian kita dengan orang lain sebab setiap orang memiliki waktunya sendiri untuk mencapai impiannya.Â
Tak perlu selalu mendengarkan nyir-nyiran yang diucapkan orang lain kepada kita karena jika kita menanggapinya dengan serius maka kita takkan mau untuk melanjutkan apa yang telah kita mulai sebab olok-olok atau bully yang kita anggap berarti.
Efendi menyuruh kepada kita untuk membiarkan orang-orang seperti itu karena waktu yang akan menjawab dengan buah keberhasilan, tak perlu menjelaskan apa-apa, apalagi berusaha untuk terlihat lebih di mata mereka.Â
Buku ini sangat menarik untuk dibaca karena semua yang ditulis berangkat dari pengalaman sang penulis, banyak kisah-kisah pahit perjalanannya yang dapat kita ambil pelajaran di dalamnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H