Judul Buku: Pejuang Mimpi
Penulis: Jonathan Foe
Penerbit:Â Deepublish PublisherÂ
Kota Terbit: Sleman, Yogyakarta
Tahun Terbit: 2021
Tebal: 84 Halaman
ISBN: 978-623-02-3625-9
Mengeluh saat mendapatkan kesulitan kerapkali terjadi, utamanya saat seseorang sedang berusaha untuk merubah hidupnya menjadi lebih baik seperti seseorang yang sedang bekerja untuk mendapatkan penghasilan yang cukup bahkan lebih untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Â
Sebab, menurut Jonathan Foe dalam bukunya tersebut, hidup itu merupakan pilihan dan keputusan seseorang atas suatu pilihan akan menentukan nasibnya di masa depan.Â
Seandainya Foe lebih dulu menyesal dan mengeluh karena ia terlahir dari keluarga yang serba kekurangan maka tidak ada kisah tentang dirinya, seorang anak Sukabumi yang sukses dalam bisnis, properti  dan investasi di negara Australia saat ini.Â
Alangkah baiknya, jika tidak meratapi segala kekurangan atau kegagalan yang terjadi pada diri kita karena tindakan yang kita lakukan akan berdampak pada kehidupan kita di kemudian hari.Â
Dari kisah nyata Foe yang inspirtatif, terdapat tiga hal yang dapat kita pelajari dalam mengarungi kehidupan untuk mencapai mimpi-mimpi yang telah kita desain:Â
Pertama, bersyukur atas segala sesuatu yang telah diberikan Tuhan kepada diri kita. Sikap ini Foe miliki sejak kecil, ia menerima kondisi ekonomi yang serba kekurangan. Sehari-hari Foe hanya makan dengan nasi dan sayur bayam.
Ketika SD, Foe tidak memiliki teman dekat karena kondisi miskin yang melekat pada dirinya dan setamat dari Sekolah Dasar, ia memilih untuk mengadu nasib ke luar kota. Ia melanjutkan SMP di Bogor dan kemudian lanjut SMA di Jakarta.Â
Sejak Foe memutuskan untuk merantau, ia sudah berfikir untuk tidak membebankan hidupnya kepada kedua orangtuanya maka seja saat itu, ia belajar sambil bekerja, dan kondisi ini berlangsung hingga ia kuliah.
Kedua, miliki harapan untuk hidup lebih baik. Sejak kecil Foe sudah berada dalam kondisi ekonomi yang sulit, tetapi ia tetap bertahan hingga akhirnya dia kuliah di Australia dengan biaya yang ia dapat dari jalan yang tidak pernah disangka sebelumnya. Bermodal berani dan nekad ia berangkat walaupun dengan uang seadanya dan kemampuan bahasa inggris yang biasa saja.
Saat kuliah kehidupannya juga masih sulit, penghasilan part time kuliah sangat sedikit sehingga Foe tetap harus bertahan dengan cukup makan satu-dua kali sehari dan demi menghemat, mie instan jadi makanan sehari-hari. Â
Satu hal yang membuat dia bertahan dalam derita selama bertahun-tahun saat menempuh pendidikan dan karirnya yaitu ingin mengangkat derajat kedua orang tuanya kepada kondisi yang lebih baik.Â
Ketiga, terus belajar hal-hal baru hingga menjadi ahli. Foe adalah seorang yang bekerja tidak sesuai dengan kuliah yang diambilnya yaitu bidang pariwisata dan perhotelan.Â
Beberapa bulan sebelum lulus, ia diterima di salah satu perusahaan inventasi yang merupakan dunia baru baginya, lalu dia mencoba sesuatu yang baru yaitu treding forex untuk meningkatkan penghasilannya. Namun, bisnis forex-nya tidak membawa keuntungan, justru Foe ditipu hingga tabungannya habis tidak tersisa.Â
Tidak putus asa, Foe akhirnya mengikuti pelatihan-pelatihan cara jadi investor, dan bisnis properti yang mana usaha ini ditekuninya hingga akhirnya ia berada pada kondisi finansial freedom.Â
Mungkin jalan sukses bukan hal yang gampang untuk kita tempuh, tetapi dari kisah Foe kita belajar bahwa selama ada harapan, mimpi, dan cita-cita maka akan ada petunjuk menuju titik yang kita tuju, kuncinya adalah sabar, ikhlas, dan yakin akan pertolongan Tuhan dengan segala usaha yang telah kita lakukan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H