Manusia yang selalu tumbuh dan berkembang secara intelektual dan juga secara psikologi dengan memaksimalkan potensi dirinya maka ia akan menemukan kebahagiaan karena rasa bosan yang menghampiri manusia disebabkan oleh kemandegan atau diam di tempat.
Selain itu, dimensi ini berkaitan dengan hubungan manusia dengan Tuhan-nya, kata Aristoteles, untuk menemukan kebahagiaan yang sejati ,manusia harus memperbaiki hubungan manusia dengan Tuhan-nya karena hakikat kemanusiaan yang abadi ada pada kedekatan manusia dengan-Nya.
Terakhir, dimensi sosial. Hal ini berhubungan dengan peran manusia untuk lingkungannya, orang-orang sekitarnya, baik seagama atau tidak, satu ras, etnis, bahasa, suku, atau tidak. Maka, sikap empati untuk berkontribusi harus ada dalam diri manusia.
Manusia harus berpikir bagaimana ia harus dapat memberikan manfaat kepada yang lain karena menurut Aristoteles, zoon politicon artinya manusia itu makhluk sosial, dia tidak bisa hidup tanpa yang lain.
Oleh karena itu, untuk menemukan kebahagiaan dan menjadi orang yang bahagia, hendaknya manusia mengasah terus kemampuan bersosial serta miliki rasa empati kepada sesama manusia dan makhluk lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H