Tanggung jawab merupakan kata yang sangat mulia dan indah apabila kata ini melekat pada sikap seseorang. Seorang ayah yang bertanggungjawab akan membahagiakan dan memuliakan anak dan  istrinya.
Seorang guru yg bertanggungjawab akan mensukseskan anak didik dan membawa harum sekolah dimana dia mengabdi. Seorang walikota atau gubernur yang bertanggung jawab akan memajukan daerah yg dipimpinnya.
Karena itu siapapun orangnya apapun posisinya, dia akan dicintai orang lain jika dia memiliki sikap tanggung jawab ini. Karena orang yang berada dibawah atau disekitar orang yang bertanggung jawab akan merasa aman dan nyaman. Karena orang yang bertanggung jawab akan menyelesaikan tugas yg diemban dengan baik.
Sementara orang yang tidak bertanggungjawab akan membawa kehancuran dan kemalangan bagi orang dibawahnya atau disekitarnya.
Karena itu orang akan membeci ayah atau suami, guru, walikota dan gubernur. yg tidak bertanggung jawab.
Namun pada kasus Jokowi ini nampakmya lain. Tidak ada orang yang mempermasalahkan rasa tanggungjawab Jokowi pada pemilihnya, pada tugas yang diembannya. Pada amanah rakyat yang dipikulnya. Ketika Jokowi  belum selesai menjadi walikota Solo, beliau
lari ke Jakarta untuk menjadi gubernur Jakarta. Sekarang ketika Jokowi masih menjadi gubernur kini  lari mau menjadi Presiden. Padahal masih banyak tugas sebagai Gubernur yang belum diselesaikan.
Nampaknya sikap Jokowi yg tidak bertanggung jawab ini tidak dipermasalahkan oleh masyarakat. Â Karena mungkin tidak ada undang undang yang melarang. Bahkan mungkin tambah dianggap sebagai pahlawan karna Jokowi akan tampil menanggung beban yang lebih berat dan besar.
Saya tidak memahami sikap masyarakat yg tdak mempermasalahkan sikap Jokowi ini. Apa karena mereka terbuai dg harapan harapan yang disajikan media. Yang menggambarkan Jokowi sebagai orang hebat orang yg bersih yang akan menjadi juru selamat Indonesia?
Jika demikian alangkah dahsyatnya pengaruh media. Yang mampu menghipnotis jutaan bangsa Indonesia. Jika demikian benarlah kata orang yg mengatakan jika anda ingin hebat maka kuasailah media informasi.
Karna anda bisa mengaduk aduk emosi masyarakat. Karna anda bisa membuat sesuatu yg salah jadi benar dan sesuatu yg benar menjadi salah. Bukahkah sesuatu yang biasa biasa saja akan jadi hebat luar biasa jika diceritakan  secara terus mennerus.
Masalahnya negara kita bukan dalam kondisi darurat, yang membutuhkan tangan Jokowi untuk bertindak sehingga Jokowi diperbolehkan meninggalkan tanggungjawab yg sedang diemban.
Saya kawatir sikap yang demikian bukan akan membawa kebaikan pada akhirnya namun justru akan membuat kehancuran. Apalagi jika Jokowi ini bukan anak bangsa yg dibesarkan  dan ditempa dari permasalah bangsa. Sehingga memeiliki karakter yang kuat, wawasan yang luas dan jiwa kepemimpinan yang teruji.
Tetapi saya melihat Jokowi ini merupkan anak media yang dibesarkan  dan dilambungkan oleh media. Kenapa demikian, karena banyak anak bangsa yang memiliki karya  dan kinerja melebihi dari Jokowi, namun pemberitaanya biasa biasa saja. bahkan nyaris tidak terdengar.
Jika demikian alangkah malangnya bangsa ini yng mudah termakan oleh isu media. Jika demikian alangkah enaknya orang yang akan mengusai bangsa yg besar ini.
Hanya dengan menyeter medianya saja. Mereka tanpa susah payah mampu menguasai  bangsa yang besar ini.Ini disebabkan oleh pandainya media dalam mengemas informasi atau terlalu jujurnya bangsa Indonesai. Karena orang jujur biasanya tidak memeliki prasangka buruk. sehingga mereka mudah mempercayai omongan atau berita orang lain.
Semoga  kejujuran bangsa ini tidak membawa kehancuran dirinya. Jika seandainya berita atau informasi  yang ada tidak benar, dan mereka memiliki rencana atau makar yang buruk, semoga Allah membalas makar mereka. Karena sesungguhnya sebaik baik pembuat makar adalah Allah SWT. Semoga Allah melindungi bangsa ini dari tangan tangan yg tidak bertanggungjawab.
Amiiin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H