teknologi sudah semakin pesat. Salah satunya yang akhir-akhir ini sangat ramai sekali yang dibahas yakni tentang kehebatan dari kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). AI merupakan suatu pemodelan dari kecerdasan manusia atau pemodelan mesin yang dapat berpikir atau berperilaku layanya manusia. Dalam konsep sederhananya, AI mampu menjawab atau melakukan segala sesuatu yang kita inginkan. Dikarenakan AI bekerja dengan cara mengumpulkan dan menggabungkan berbagai macam data, sistem serta algoritma secara berulang serta tidak kemungkinan juga sistem AI mempelajari sendiri atau secara otomatis belajar dengan mengikuti pola-pola yang sudah ada.
Di era 5.0 saat ini, perkembanganArtificial Intelligence (AI) hadir tentunya memiliki dampak kebermanfaatan disegala bidang, tak terkecuali bidang pendidikan juga. Lalu apa saja manfaat Ai dalam bidang pendidikan? Bagaimana penerapannya serta apakah akan menggantikan peran guru?
Manfaat AI dalam bidang pendidikan
AI sangat memberikan manfaat, dalam bidang pendidikan AI dapat mempermudah pekerjaan guru atau tenaga pendidik dalam masalah administratif seperti menentukan nilai berdasarkan bobot penilaian.Direktur SEAMEO, Ethel Agner juga menyakini bahwa AI juga dapat memberikan kemudahan untuk guru dalam melakukan kegiatan belajar mengajar dan tentunya masih banyak lagi segala aktivitas pembelajaran yang dapat di bantu oleh AI. Berikut ini beberapa bentuk penerapan Artificial Intelegence dalam pendidikan :
1. Smart Content
Penarapan AI pada kategori ini, dapat kita temui pada perpustakaan digital saat ini, baik perpustakaan umum, kampus ataupun sekolah. Teknologi AI dapat mengkelompokkan buku sesuai dengan kategorinya secara terstruktur, serta mampu membantu kita dalam mencari buku yang kita mau dan juga memberikan rekomendasi buku yang relavan dengan buku yang kita cari.
2. Voice Assisten
Secara umum dapat kita temui penerapan teknologi di kategori ini, contohnya seperti Google Assistent (Google) dan Siri (Apple). Voice Assistent ini sangat berfungsi untuk membantu siswa dalam mencari materi pembelajaran, artikel, buku ataupun referensi dengan hanya berbicara dengan menyebutkan keywordnya saja. VA juga dapat menjadi tutor mandiri siswa dalam membantu belajar, jika siswa tersebut mengalami masalah kurang paham dengan materi yang dipelajarinya, maka dengan berbicara memanfaatkan VA akan diberikan beberapa penjelasan terkait materi yang kurang dipahami
3. Automatic Assesment
AI juga dapat membantu guru dalam menilai atau mengkoreksi soal dengan otomatis yang dilakukan secara online. Kini guru ataupun tenaga pendidik tidak perlu melakukan pengoreksian soal secara manual. Contoh platform yang menerapkan automatic assessment adalah platform kejar cita (https://kejarcita.id/) yang dimana memberikan fitur untuk membuat dan menilai soal.
4. OpenAi
Sebuah website yang dimana kita bisa bertanya apapun. Alat ini sangat memudahkan siapa saja baik guru ataupun siswa ketika membutuhkan suatu bantuan. Contohnya adalah untuk membuatkan narasi atau cerita, bertanya terkait suatu soal maka alat ini akan secara otomatis akan memberikan beberapa rekomendasi. Selain itu juga, OpenAi dapat membantu guru apalagi perlu dibuatkan beberapa soal tentang mata pelajaran tertentu. Perlu penggunaan yang bijak untuk mengoprasikannya OpenAi ini agar tidak memberikan efek ketergantungan.
Sangat keren bukan? Sekarang yang menjadi pertanyaan kita, apakah memang betul semua pekerjaan akan digantikan oleh AI termasuk guru? Tentunya tidak mungkin. Dalam hal ini tentunya guru harus memulai mengembangkan dirinya mengikuti perkembangan zaman dan perkembangan teknologi yang ada. Artificial Intelligence (AI) hadir hanya untuk memudahkan pekerjaan saja, bukan berarti juga bisa menggantikan peran guru.
Perkembangan dan pembentukan karakter pada anak tentunya perlu pendekatan secara khusus dan tentunya hal tersebut tidak bisa digantikan oleh robot. Nilai humanisme juga harus tetap terjaga serta esensi dari pendidikan juga yakni memanusiakan manusia. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), Kemendikbud, Totok Suprayitno memberikan penegasan,
“Kecerdasan buatan mungkin bisa memberikan ilmu pengetahuan pada siswa, tetapi mengembangkan karakter tidak bisa dilakukannya. Itu adalah pekerjaan guru. Bagaimana menginspirasi, memotivasi, membuat siswa menjadi pelajar yang baik,”
Maka dengan demikian, kita tak perlu takut akan perkembangan teknologi yang ada. Kita tak perlu takut digantikan oleh teknologi. Kita semestinya harus mampu dan bisa mengikuti perkembangan yang ada, mau belajar dan terus mengembangkan keterampilan kita. Jadikan diri kita hebat serta upgrade diri sehingga diri kita berkualitas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H