Sebelum masuk ke inti nya,perlu kita ketahui sebelumnya bahwa azbabun nuzul adalah sebab sebab yang melatar belakangi turunnya suatu ayat Al Quran.Sekanjutnya kita akan masuk ke inti pembahasan kita kali ini.Nah,kebetulan tiga ayat yang kita bahas kali ini adalah ayat yang saling berkaitan,dan juga turun secara berurutan.Â
Â
 "Milik Allahlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu menyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah memperhitungkannya bagimu. Dia mengampuni siapa saja yang Dia kehendaki dan mengazab siapa pun yang Dia kehendaki. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu." (QS.Al Baqarah : 284)Â
Dalam tafsir ibnu katsir menjelaskan mengenai penggalan ayat diatas bahwa,Ibnu Jarir ra mengatakan,dari Qatadah,ia berkata ,kami dengar Ketika ayat ini turun .Rasullullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:"Dan selayaknya dia beriman." Al Hakim meriwayatkan dalam mustadraknya ;dari Anas bin Malik,ia berkata Ketika ayat ini turun kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,"Sudah selayaknya dia beriman." Al Hakim mengatakan ,sanadnya shahih tapi tidak meriwayatkan oleh al Bukhari dan Muslim.Â
   Â
 "Rasul (Muhammad) beriman pada apa (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang mukmin. Masing-masing beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata,) "Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya." Mereka juga berkata, "Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Tuhan kami. Hanya kepada-Mu tempat (kami) kembali."(QS.Al Baqarah : 285)Â
Ayat ini turun berkenaan dengan beberapa sahabat Nabi yang merasa berat mengamalkan surah al-Baqarah ayat 284. Tahu akan kondisi para sahabatnya, Nabi meminta mereka untuk selalu menaati segala perintah Allah yang termaktub dalam Al-Qur'an.Â
Abu Hurairah berkata, "Ketika turun kepada Rasulullah ayat Al Baqarah : 284, para sahabat merasa berat mengamalkannya. Mereka menghadap Rasulullah. Sambil bersimpuh mereka mengadu, 'Wahai Rasulullah, kami telah dibebani dengan beberapa ibadah yang kami sanggup mengamalkannya: salat, puasa, jihad, dan sedekah. Setelah itu, turun kepadamu ayat ini dan kami tidak sanggup mengamalkannya.Â
Nabi bersabda, "Apakah kalian ingin mengatakan apa yang dikatakan kaum Yahudi dan Nasrani sebelum kalian, yaitu sami'n wa'aaina? Katakanlah, sami'n wa aa'n gufrnaka rabban wa ilaikal-mar."Â
Ketika para sahabat berusaha mengamalkannya, Allah pun menghapus hukumnya dan menurunkan firman-Nya sebagai keringanan bagi mereka, Al Baqarah ayat 286. Allah menjawab, 'Ya. ,Â
Â
 "Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa,) "Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami ,jaganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir." (QS.Al Baqarah : 286)Â
Ibnu Jarir mengatakan,telah meceritakan kepada kami ibnu Humaid,telah menceritakan kepada kami Jarir,dari Sinan ,dari Hakim,dari Jabir yang menceritakan bahwa Ketika diturunkan kepada Rasullullah ayat Al Baqarah : 285 , Lalu malaikat Jibril berkata :Sesungguhnya Allah telah memujimu dengan baik dan juga kepada umatmu.Maka mintalah,niscaya kamu akan diberi apa yang kamu minta. Maka Rasullullah Shallallahu alaihi wa sallam meminta seperti apa yang disebutkan di dalam Firman-Nya: Allah tidak membebani seseorang melaikan sesuai dengan kesanggupannya (Al Baqarah : 286). Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H