Mohon tunggu...
Muadzin Jihad
Muadzin Jihad Mohon Tunggu... wiraswasta -

Entrepreneur | Founder & CEO Ranah Kopi | Founder Semerbak Coffee | Father of 3 | Coffee-Book-Movie-Photography-Graphic Design Freak | Blogger | Author "Follow Your Passion" | www.muadzin.com | Instagram & Twitter @muadzin

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Aamir Khan's Dangal: Kegigihan Meraih Impian

18 Januari 2017   12:18 Diperbarui: 18 Januari 2017   12:34 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai di satu momen, yang menurut saya paling menyentuh dalam keseluruhan film ini, saat Geeta menelpon sang ayah. Setelah lama tidak terjadi kontak. Jasa adiknyalah, Babita, yang menyadarkannya bahwa yang dia lakukan saat ini adalah suatu kesalahan. Di ujung telepon itu, Geeta tak kuasa untuk berkata-kata, hanya mampu mengucapkan satu kata: maaf. Begitu pun sang ayah. Mereka hanya terdiam dan terisak di masing-masing ujung telepon. Konflik yang runcing antara ayah dan anak itu pun luruh seketika.

Selanjutnya, sejarah yang bicara. Tonton saja filmya. Extremely high recommended.

.

Depok, 16 Januari 2016

Muadzin Jihad

Owner Ranah Kopi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun