Bunga jatuh gugur semampai
Tetap mekar kekar tak lunglai
Meninggalkan biji siap bersemai
Membuahkan kuncup berseri permai
Bersenjata samurai berbalutkan perisai
Berlinangku perlahan berderai
Bukan karena sedihku tak terurai
Namun karena haruku yang membadai
Sebab dengan adik, guru, tu, ku harus bercerai
Kalbuku dengan sekolah seolah menyatu bak rantai
Kawan-kawan seperjuangan, ingatkah kalian ?
Tiga tahun lalu kita baru berjabat tangan
Namun, sebentar lagi kita berbagi lambaian
Ku berharap kawan, kita bisa saling memaafkan
Tentang sikap dan kata yang bagimu menyakitkan
Agar belasan, puluhan tahun ke depan hingga akhirnya kehidupan
Kita bisa saling menyapa tanpa berpalingan
Adik-adikku kelas sepuluh dan sebelas
Kami mohon pamit untuk segera bergegas
Teruslah belajar dan berlatih hingga tuntas
Hormati guru-guru dengan penuh rasa ikhlas
Agar ilmu dan berkahnya senantiasa membekas
Kepada yang membuat kami tersendu
Tuhan dan segenap keluargaku
Tanpa mereka tiada aku
Komite, kepala sekolah, guru dan tu
Terima kasih atas segala ilmu
Maafkan atas segala ucap dan perilaku
Yang terkadang membuatmu sendu pilu
Kuselipkan namamu dalam doa-doaku
Agar senantiasa diberkahi dan semangat selalu
Menciptakan generasi baik bernomor satu
Demi In
donesia kekar dan kokoh bagai semeru
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H