Laki laki yang menyuapi pengemis itu tetap diam tak bersuara. Sedangkan pengemis tua itu merasa orang yang menyuapinya makan aga aneh dia rasakan aga lain dari biasa'nya dan aga berbeda  dan seperti terburu buru. Sedangkan yang biasa dia hadapi suapan yang lembut dan sabar. Tapi hal itu tidak di ucapkan'nya.  Lalu pengemis tua buta itu ber ucap lagi :
" Aku mendengar si MUHAMMAD meninggal. Wah aku senang sekali mendengar kabar itu. Sukur'lah, akhir'nya dia wafat juga, " ucap pengemis tua itu sambil tertawa gembira.
Mendengar kata kata yang keluar dari mulut pengemis tua itu , laki laki iru begitu sangat geram sekali, dia  menyodorkan dengan kasar makan itu dengan jarinya ke mulut pengenis tua itu, sehinggah pengemis tua itu kesakitan
"Hey, Â engkau bukan orang yang ku kenal selama ini. Â Kau sangat kasar sekali. Sangat jauh berbeda dari orang baik itu. Siapa kau sebenar'nya ? " Â tanya pengemis tua itu heran
" Ya, aku memang bukan DIA ! " jawab'nya kasar pada pengemis itu
" Mana laki laki baik itu ? Kenapa kau ada di sini mengantikan'nya  ?  Apakah dia sakit ? " tanya pengemis tua itu
" Aku sahabat dekat'nya yang mengantikan'nya. Dia yang mengutuskan diri ku untuk memberi'mu makan " Â
"Ada apa dengan'nya ? " tanya pengemis tua itu
" Dia tidak akan pernah menemui'mu lagi, dia telah meninggal. Dia berpesan pada'ku sewaktu dirinya sakit, agar aku bersedia mengantikan diri'NYA Â untuk memberi'mu makan setiab hari. Â Engkau ingin tahu siapa yang selama ini memberi diri'mu makan dengan ketulusan dan kasih sayang ? Â DIA adalah MUHAMMAD RASULULLAH Â yang sahgat engkau celah, engkau hina, engkau caci, engkau sumpahi dan sangat engkau benci " Â ucap sahabat RASULULLAH dengan air mata yang menetes di pipinya
" Apa ???? " tubuh pengemis itu bergetar hebat, jantung'nya berdegub kencang, bibirnya gemetat dia berkata dengan suara gemetar dan ter putus putus .
" Ja...jadi...yang me...men.,yuapi..a..a..aku ma....kan sela..lama.. in....ini. Â di...diaaa...MU....MUHAMMAD ? "ucap pengemis buta itu dengan mata ber kaca kaca