Membangun kolaburasi
Tidak dapat dipungkiri permasalahan dapat timbul dari para sepuh di desa yang mungkin adanya salah penerimaan cita-cita pemuda desa. Selain itu, kultur desa yang masih membatasi dengan perasaan pekewuh jika berseberangan dengan sesepuh desa membuat pemuda desa enggan untuk ikut berpartisipasi membangun desa.
Butuh keberanian dan percaya diri memang, untuk berkomunikasi langsung dengan para sepuh yang syarat pengalaman. Pun juga generasi sepuh, harus bersabar dan menurunkan ego menghadapi anak muda hari ini. Sehingga kerja sama kolaburatif antara anak muda yang punya tenaga dan kekuatan, dan orang tua yang punya pengalaman dan kebijaksanaan/terciptanya kekuatan konseptor dan eksekutor yang efektif.
Generasi muda memiliki potensi untuk memimpin pembangunan di desa. Mereka mampu menjadi energi berkelanjutan pembangunan desa dengan pemikiran-pemikiran Zaman Now. Dalam perkembangan zaman yang semakin canggih dan teraktual, aktivitas generasi muda sangat akrab dengan kecepatan informasi dan perkembangan teknologi. Hal ini dipercaya menjadi modal besar bagi generasi milenial untuk tidak lagi acuh terhadap pembangunan di desa.
Kegiatan dan kelembagaan kepemudaan desa dapat dijadikan sebagai media yang efektif untuk berkumpul, berbagi inspirasi, dan membuat kreatifitas. Namun, dalam membangun desa memungkinkan munculnya permasalahan, maka pemuda diharapkan mampu menciptakan inovasi agar semangat dalam membangun desa tidak berdampak dengan budaya dan adat istiadat desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H