Mohon tunggu...
Metasari
Metasari Mohon Tunggu... Akuntan - Si kerdil

MTSR

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lara

2 Mei 2021   14:00 Diperbarui: 2 Mei 2021   14:04 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lihatlah puan, malam ini pekat dalam rintikan mungil air laut yang menguap.

Lihatlah puan, dirimu kuyub, kau biarkan hujan malam ini mengguyurimu dengan lugas.

Muram terlihat dilekuk parasmu nan elok, siapa kira yang berani hati masuk kekepalamu puan?

Kuharap bukan dia apalagi tuan yang melara, anggap saja ini candaan sebelum fajar bertahta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun