Mohon tunggu...
mts ddi
mts ddi Mohon Tunggu... Guru - Madrasah Hebat

Is The Best Choice

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Logika Agama Adanya Pergeseran Makna Moderasi Islam dari Masa ke Masa

29 September 2019   21:04 Diperbarui: 29 September 2019   21:13 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Logika Agama Adanya Pergeseran Makna Definisi Moderat Dari Masa Ke Masa, Oleh : Ustad Subair, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Mukhlisin DDI Paria.

Bicara tentang moderasi Islam kita melihat terjadi pergeseran makna moderat dari masa ke masa misalnya suadi Arabia sekarang ini pangeran Muhammad Bin Salman (MBS) itu ke mana-mana mengatakan bahwa Saudi Arabia akan bergeser menjadi Islam moderat ke Ingris, ke Amerika, bahkan sampai ke Israil, itu juga yang dia tawarkan, bahwa Saudi Arabia akan berubah menjadi Islam moderat. 

Tapi apa yang dimaksud dengan Islam moderat di Saudi? Apakah sama dengan Islam moderat yang ada di Indonesia? Kita melihat bahwa yang dia maksud dengan perubahan di Saudi Arabia itu adalah perempuan boleh menyetir mobil, terus ada peragaan busana, dan terakhir itu yang saya baca dibuka bioskop untuk pertama kali itulah Islam moderat persi Arab Saudi.

Padahal ini adalah hal-hal yang sudah lewat bagi kita di Indonesia, jadi kalau kita masih ikut definisi Saudi Arabia tentang makna Islam moderat kita ini sudah moderat sekali dan tidak perlu ada seminar tentang Islam Moderat. 

Di Indonesia isu-isu itu sudah lewat dulu itu kita punya isu misalnya bolehkah perempuan itu bersekolah, karena ada persepsi yang mengatakan bahwa sepintar-pintarnya perempuan ujung-ujungnya larinya juga kedapur tapi itu kan dulu sekarang ini sudah banyak perempuan yang sudah hebat bahkan sudah banyak yang menjadi guru besar.

Bolehkah perempuan bekerja diluar rumah? Itu juga dulu ramai isu-isu seperti itu, ya buat apa sekolah tinggi-tinggi kalau tidak bisa bekerja. Bolehkah perempuan memilih jodohnya sendiri. 

Nah ini kalau kita yang bermazhab Syafi'i, ada wali mujbir itu kan dulu para wali itu kan menggunakan otoritasnya sebagai wali mujbir memilihkan jodohnya buat anak perempuannya sekarang sudah sulit kita menemukan itu. Dulu ada roman Siti Norbaya untuk melukiskan peristiwa itu sekarang jarang sekali ada hal-hal seperti itu. Jadi isu-isu itu dulu ramai tapi sekarang sudah pergi.

Seperti zaman Belanda kita mengalami pertanyaan bolehkah kita memakai jaz dan dasi, karena itu seperti penjajah barang siapa yang menyerupai suatu kaum maka dia akan sama dengan kaum itu, tapi sekarang kita melihat para kyai sudah kren-kren sudah memakai jaz dan dasi malah banyak ulama atau cendikiawan muslim yang rambutnya diguncir. 

Jadi isu itu sudah bergeser, waktu saya menjelaskan Islam moderat ada teman saya non muslim yang bertanya kalau anda Islam moderat saya juga Kristen yang moderat ini menarik dan saya ingin mengetahuinya, saya bertanya kenapa anda mengatakan sebagai Kristen moderat? Lalu dia menjelaskan yang pertama saya sudah tidak ke Gereja lagi yang kedua and I believe sex before marriage. Jadi definisi Kristen moderat itu seperti itu saya bilang itu tidak sama dengan saya definisi Islam moderat tidak seperti itu.

Saya tetap ke masjid dan saya tetap memakai ijab kabul untuk menghalalkan hubungan intim. Ini yang merupakan indikasi bahwa kita berbicara pada hal yang levelnya berbeda ternyata, kita bicara moderatisme antara Islam dengan non muslim mereka mempunyai pemahaman yang berbeda sesama Islam pun juga ternyata terjadi perbedaan tentang moderatisme itu. 

Begitu juga istilah lain misalnya liberal di Indonesia ini belakangan kalau orang sudah dicap liberal sudah habis diskusi ditambah lagi Syiah agen Yahudi dan seterusnya. Bagaimana dengan tradisi Islam klasik? Semua mazhab itu dianggap moderat bagian dari ummatan wasatan, apakah itu Syafi'i, Maliki, Hanafi, Hambali itu dianggap dalam jalur moderat, walaupun penggunaan rasionya berbeda tapi umumnya kita anggap itu moderat.

Yang mungkin berbeda misalnya khawarij itu dianggap kelompok fundamentalis yang sudah keluar makanya khawarij walaupun mereka menganggap sebagai ahli tauhid atau yang moderat dianggap kelewatan liberal mu'tazilah kelaur sama-sama pergi meninggalkan. Jadi dari namanya saja sudah mencirikan bahwa mereka keluar dari jalur moderat ini, sementara kalau dalam tradisi klasik moderat itu yang kita lihat istilahnya tidak pernah ada Islam moderat adanya adalah ahlur rakyi ahlul hadis.

Ahlul hadis itu Imam Malik ya tentu lebih banyak menggunakan hadis karena beliau tinggal di Madinah tidak mungkin beliau tidak menggunakan rasio karena beliau juga menggunakan maslahul mursalah kata-kata mursalahnya saja itu kan menunjukkan bahwa ini mursal dari Al-Qur'an dan Hadis tapi maslahat artinya beliau juga dipaksa untuk menggunakan kaidah-kaidah diluartektual itu. 

Begitu juga ahlur rakyi Imam Abu Hanifah, karena lokasinya di Kufah kita tau tidak mungkin beliau menunggu berbulan-bulan ada sahabat Nabi atau tabi'in yang datang ke Kufah, karena zaman dulu tidak ada WhatsApp, karena itu beliau menggunakan rakyunya ini pun masih dianggap moderat, padahal kita tau luar biasa Imam Abu Hanifah, sudah berulang kali menggunakan qias, kalaupun qias tidak menemukan jawaban menggunakan ihtihsan padahal Imam Syafi'i mengatakan manihtahsan fakad syaru'a.

Ini semua masih dianggap sebagai Islam moderat padahal lagi-lagi kalau kita melihat fiqih klasik Imam mazhab mana yang tidak kontroversial Imam Syafi'i misalnya yang mewarisi dua tradisi ahlur rakyi dan ahlul hadis ini berfatwa bahwa kalau anak diluar pernikahan atau anak hasil zina itu tidak punya jalur hukum dengan bapak biologisnya boleh dinikahi ini kan luar biasa itu Imam Syafi'i. Imam Malik mengatakan anjing itu tidak najis suci kalau Imam Malik hidup dimasa sekarang pasti dikatakan liberal anggota JIL itu pasti.

Imam Abu Hanifah mengatakan bahwa minum nabiz pada kadar tidak memabukkan, jadi kalau khamar itu adalah minuman terbuat dari anggur kalau nabiz itu minuman memabukkan yang bukan terbuat dari anggur pada kadar tidak memabukkan dia halal ini yang dipakai oleh khalifah Dinasti Abbasiah karena mereka di Kufah dan mereka mengikuti mazhab itu yang banyak minum-minum karena meganggap ini kan nabiz bukan khamar. Artinya kalau memakai kreteria itu maka bir itu nabiz nah inikan kontroversial sekali atau nikah tanpa wali buat yang cerdas dan kemudian dia sudah baligah itu sah hukumnya ini pendapat Imam Abu Hanifah sangat kontroversial.

Kalau mereka hidup sekarang mereka akan dikatakan liberal sesat dan seterusnya tapi tradisi klasik kita mengatakan mereka tetap moderat nah ini yang harus saya tegaskan bahwa berbeda pendapat itu biasa-biasa saja. Kalau kita tidak suka dengan pendapat satu pendapat ulama tidak lantas membuat kita memusuhi sosoknya. 

Misalnya pak. Quraisy Syihab, kurang moderat apa beliau tapi karena hanya fatwa beliau tentang jilbab itu banyak sekali mengatakan jangan baca tafsir al-Misbah, jangan dengarkan pak. Quraisy Syihab, karena itu orang liberal padahal beliau Doktor dari Universitas Al-Azhar, kalau menurut saya yang ngomong seperti itu yang tidak boleh kita degerin karena boleh jadi bacaan tajwidnya saja tidak benar berani-beraninya menyalahkan Prof Quraisy Syihab.

Apakah gara-gara satu pendapat beliau yang kita bebas menyetujui atau tidak maka kemudian pendapat beliau salah semua, maka kita tidak harus mengikuti pendapat beliau atau tidak membaca buku-bukunya yang lain kan tidak. Bahkan murid Imam Syafi'i yaitu Imam Daud Azhahiri membuat mazhab sendiri yang juga tektual mengatakan bahwa alasan Imam Syafi'i menolak ihtihsan ternyata juga bisa dipakai untuk menolak qias, kita masih juga mengatakan bahwa mazhab Azzhahiri itu masih moderat belum keluar menjadi khawarij. Perdebatan saya liat tahun-tahun ini sudah tidak lagi mengikuti perdebatan fiqih klasik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun