Mohon tunggu...
May Triranto Maharini
May Triranto Maharini Mohon Tunggu... Guru - pembelajar dan tenaga pengajar

Seorang tenaga pendidik. Tertarik dengan keunikan panorama, budaya, dan kuliner. Suka mengungkapkan pikiran melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Belajar Kesederhanaan dari Empat Film Asing Produksi Awal 2000an

27 Agustus 2020   10:15 Diperbarui: 27 Agustus 2020   10:08 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya jaman sekarang ini banyak film-film asing dari berbagai negara yang bagus yang sekarang dapat kita nikmati diberbagai layanan online seperti di netflix dan sebagainya. Karena itu kali ini saya ingin lebih membahas film-film asing, tetapi bukan yang marak belakangan ini. 

Film-film ini diproduksi awal tahun 2000-an, tepatnya ketika saya masih duduk di bangu kuliah. Karena film-film ini bukanlah film komersial, jadi kurang populer. 

Terlebih, dulu belum ada yang namanya VIU, Netflix, Iflix, atau yang lainnya. Jadi saya harus berburu DVD untuk dapat menyaksikan film yang menurut saya unik ini. Berikut rekomendasi saya. Saya berharap film-film tersebut masih dapat ditemukan di pasaran. Semoga.

Night Time Picnic - Jepang (2006)

Sutradara: Masahiko Nagasawa

Genre: Drama

Kisahnya sederhana, tentang murid-murid SMP yang mengadakan festival sekolah setiap tahunnya yaitu dengan berjalan kaki sepanjang 80 km. Dalam perjalanan mereka, banyak hal-hal lucu yang terjadi yang secara alami diperankan oleh pemain-pemainnya. 

Tidak ada akting berlebihan adegan dramatis yang berlebihan. Semuanya berjalan natural, dari gaya bercanda mereka, gaya berdialog... persis dengan jaman SMP saya dulu. sederhana, tapi mengesankan.

Monsieur Ibrahim - Prancis (2003)

Sutradara: Francois Dupeyron

Genre: Komedi, Drama 

Cerita tentang persahabatan seorang anak laki remaja Yahudi dengan seorang pria tua Muslim pemilik toko di seberang jalan rumahnya. Momo anak lelaki tersebut memiliki ayah yang sedang depresi dan akhirnya sang ayah ini bunuh diri. 

Dia yang menolong Momo keluar dari apa yang sedang dihadapinya adalah Ibrahim, pemilik toko kelontong di dekat rumahnya. mereka berteman. 

Momo mendapat banyak pelajaran dari Ibrahim, hingga ia menganggap Ibrahim seperti ayahnya sendiri. sampai suatu saat, Ibrahim mengajak Momo melakukan perjalanan ke Turki. 

Banyak lagi pelajaran yang Ibrahim wariskan kepada Momo. Film ini jujur, mengalir begitu saja.. sedikit membosankan, tapi yang didapat dari film ini banyak sekali. Setiap kata yang dikeluarkan Ibraahim dan Momo sederhana, tapi memiliki arti yang tersirat yang kaya dengan pelajaran.

Room Mate - Iran (2008)

Sutradara: Mehrdad Farid

Genre: Komedi, Drama

Ini adalah film komedi romantis. Lucu... dan sekali lagi, sederhana. Berbeda dengan film-film komedi romantisnya hollywood yang penuh dengan adegan dan dialog yang 'flowery'. 

Kisah film ini sederhana. Berkisah tentang seorang mahasiswi yang terpaksa harus tinggal satu ruangan dengan seorang mahasiswa dengan berpura-pura menjadi suami istri karena hukum sipil di Iran melarang pria dan wanita tanpa ikatan resmi tinggal bersama. 

Yang unik adalah sang sutradara berhasil menyajikan film ini dengan tetap mempertahankan norma2 budaya negaranya. Awal cerita, Mahsa tidak lulus satu mata kuliah padahal ia sudah melepaskan kamar sewanya. 

Ia pun kelabakan mencari kamar kosong yang masih bisa ia sewa. tapi sayangnya tidak ada kamar yang tersisa setelah ia mencari ke mana-mana. 

Sampai ada temannya yang memberi kabar baik, seorang nenek akan pergi ke luar negeri dan butuh sepasang suami istri untuk menjaga rumahnyaa. mahsa pun menyewa Jamshid, seorang mahasiswa yang bkerja part time di sebuah rumah makan yang baru dikenalnya. Mereka sudah menentukan bahwa Jamshid tinggal di lantai bawah, dan Mahsa di lantai atas. 

Tapi ternyata sang nenek kembali lebih cepat, tidak jadi pergi ke luar negeri karena beberapa hal. Nenek itu ingin mahsa dan Jamshid untuk tetap tinggal di rumahnya, di lantai bawah, sampai si nenek pergi lagi. Mahsa dan Jamshid pun terpaksa harus tinggal satu ruangan dengan terus berpura-pura. Beberapa kejadian lucu terjadi. 

Hebatnya, tak satu pun kontak tubuh terjadi pada dua orang ini. Mahsa juga sama sekali tak pernah terlihat tanpa penutup rambut. Setiap adegan sederhana yang menggambarkan pasangan (yang akhirnya jatuh cinta) ini cukup menjelaskan chemistry di antara keduanya.

Crescent Moon - Korea (2005)

Sutradara: Chang Kil-Soo

Genre: Drama

Sudah lama sekali sejak film ini saya tonton, DVDnya entah sudah di mana. Kisah film ini sangat menyentuh. Kisah seorang anak laki-laki namanya Na Na. 

Hidupnya yang sederhana dan menyenangkan di sebuah desa kecil, harus hilang tiba-tiba ketika adik perempuan tirinya muncul. Na Na benci adiknya. Ok Yi, nama sang adik perempuan, bukan adik yang sempurna, tubuhnya bongkok. 

Na Na malu dan menyuruh Ok Yi untuk jangan muncul kalau ia sedang dengan teman-temannya. tapi bagi Ok Yi, Na Na adalah kakak tersayang yang sempurna, walaupun ia sering diperlakukan tak adil oleh sang kakak. 

Berjalannya waktu, membuat Na Na makin luluh dan menyayangi Ok Yi yang ringkih. Tema cerita ini memang tak sesederhana film-tiga film yang saya sebut sebelumnya di atas. Tapi film ini sama sekali nggak menjual mimpi. Setiap adegannya mengeksplorasi kasih sayang Ok Yi pada kakaknya.

Masih ada film-film asing lainnya, terutama film awal tahun 2000-an  yang sesungguhnya mengesankan yang pernah saya tonton. Dan dari beberapa film tersebut (seperti film yang saya sebut di atas) menawarkan kisah yang sederhana tapi mengesankan dengan pesan moral yang sangat dalam. 

Tidak ada yang 'wah' dengan penyajiannya seperti film-film  hollywood.. hanya tema, adegan, dan dialog simpel yang membuat kita bisa menyimpulkan satu pesan setiap selesai menontonnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun