Mohon tunggu...
May Triranto Maharini
May Triranto Maharini Mohon Tunggu... Guru - pembelajar dan tenaga pengajar

Seorang tenaga pendidik. Tertarik dengan keunikan panorama, budaya, dan kuliner. Suka mengungkapkan pikiran melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Belajar Kesederhanaan dari Empat Film Asing Produksi Awal 2000an

27 Agustus 2020   10:15 Diperbarui: 27 Agustus 2020   10:08 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sampai ada temannya yang memberi kabar baik, seorang nenek akan pergi ke luar negeri dan butuh sepasang suami istri untuk menjaga rumahnyaa. mahsa pun menyewa Jamshid, seorang mahasiswa yang bkerja part time di sebuah rumah makan yang baru dikenalnya. Mereka sudah menentukan bahwa Jamshid tinggal di lantai bawah, dan Mahsa di lantai atas. 

Tapi ternyata sang nenek kembali lebih cepat, tidak jadi pergi ke luar negeri karena beberapa hal. Nenek itu ingin mahsa dan Jamshid untuk tetap tinggal di rumahnya, di lantai bawah, sampai si nenek pergi lagi. Mahsa dan Jamshid pun terpaksa harus tinggal satu ruangan dengan terus berpura-pura. Beberapa kejadian lucu terjadi. 

Hebatnya, tak satu pun kontak tubuh terjadi pada dua orang ini. Mahsa juga sama sekali tak pernah terlihat tanpa penutup rambut. Setiap adegan sederhana yang menggambarkan pasangan (yang akhirnya jatuh cinta) ini cukup menjelaskan chemistry di antara keduanya.

Crescent Moon - Korea (2005)

Sutradara: Chang Kil-Soo

Genre: Drama

Sudah lama sekali sejak film ini saya tonton, DVDnya entah sudah di mana. Kisah film ini sangat menyentuh. Kisah seorang anak laki-laki namanya Na Na. 

Hidupnya yang sederhana dan menyenangkan di sebuah desa kecil, harus hilang tiba-tiba ketika adik perempuan tirinya muncul. Na Na benci adiknya. Ok Yi, nama sang adik perempuan, bukan adik yang sempurna, tubuhnya bongkok. 

Na Na malu dan menyuruh Ok Yi untuk jangan muncul kalau ia sedang dengan teman-temannya. tapi bagi Ok Yi, Na Na adalah kakak tersayang yang sempurna, walaupun ia sering diperlakukan tak adil oleh sang kakak. 

Berjalannya waktu, membuat Na Na makin luluh dan menyayangi Ok Yi yang ringkih. Tema cerita ini memang tak sesederhana film-tiga film yang saya sebut sebelumnya di atas. Tapi film ini sama sekali nggak menjual mimpi. Setiap adegannya mengeksplorasi kasih sayang Ok Yi pada kakaknya.

Masih ada film-film asing lainnya, terutama film awal tahun 2000-an  yang sesungguhnya mengesankan yang pernah saya tonton. Dan dari beberapa film tersebut (seperti film yang saya sebut di atas) menawarkan kisah yang sederhana tapi mengesankan dengan pesan moral yang sangat dalam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun