Aku sendiri bukan seorang penggambar atau pelukis. Dulu waktu SMP dan SMA tahun 1970-an aku memang pernah bisa melukis. Tapi kemudian, entah kenapa -- jangan ditanya -- berhenti begitu saja.Â
Nah, sekarang saat pergelangan dan jemari tanganku mulai kaku, dan daya ingatku mulai menurun, aku bikin sketsa sebagai terapi.
Hasilnya, ya, begitulah. Garis-garisnya tak sespontan dan selentur dulu. Maklum jemari kadang kaku. Maka garisnya putus-putus, bergelombang, atau zig-zag gak karuan.
Tapi apa peduliku. Ini jemariku, pergelanganku, mataku, dan otakku. Suka-suka akulah, asalkan gak saru dan "sara".
Yang penting akucgembira, motorik halusku tambah lentur, dan daya ingatku tambah baik. Itu tujuan utamaku.
Jadi, sekali lagi, para lansia jangan ragu. Ayo, mulailah bikin sketsa, tentang apa saja. [eFTe]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H