Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Seni Artikel Utama

Dengan Sketsa Merawat Otak dan Motorik Halus Lansia

11 Januari 2025   06:18 Diperbarui: 11 Januari 2025   20:30 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sketsa Paus Fransiskus dengan seekor burung beo di tangannya (Koleksi Pribadi)

Lazimnya sketsa dibikin dengan goresan pensil, konte, tinta, atau cat air di atas kertas. 

Gambar-gambar ilustrasi dalam tulisan ini adalah contohnya. Simpel, kan?

Sebuah sketsa pada mulanya ada dalam pikiran, berupa gagasan abstrak. Otak kemudian mengkoordinir otot mata, pergelangan, dan jemari tangan untuk menuangkan gagasan itu ke dalam bentuk komposisi garis-garis kongkrit di atas kertas. 

Jadi selain merawat motorik halus, kegiatan bikin sketsa itu juga melatih otak untuk tetap aktif dan sehat. Setidaknya bantu-bantu mencegah demensia.

Kan gak asyik banget sudah lansia demensia pula. Eh, tahu demensia, kan? Pikun!

Sketsa Paus Fransiskus berpelukan dengan seorang anak kecil (Koleksi Pribadi) 
Sketsa Paus Fransiskus berpelukan dengan seorang anak kecil (Koleksi Pribadi) 

Ceritaku Bikin Sketsa

Sebenarnya untuk merawat motorik halus dan otak selama ini aku menulis artikel. Hasilnya ku bagikan terutama lewat blog Kompasiana.

Tapi akhir-akhir ini kadang jenuh juga. Banyak ide tapi rada males nulis. Walau kopi sudah diseduh.

Nah, itu alamat cilaka untuk otak dan motorik halus. Mesti ada solusinya.

Tapi apa, ya.

Ya, itulah, terpikir bikin sketsa. Menuangkan gagasan di kepala menjadi gambar orat-oret di atas kertas. Pakai pinsil atau pulpen.

Obyek sketsaku bisa apa saja tapi aku sedang suka momen-momen indah Paus Fransiskus. Maka jadilah sketsa Paus mencium tangan Imam Besar di Masjid Istiqlal; Paus berpelukan dengan anak kecil; Paus merengkuh ke dadanya seorang difabel; Paus dengan seekor burung beo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun