Kabar baiknya, Sudung Situmorang sebagai pemrakarsa Patung Yesus Sibea-bea kini sedang mengelola kegiatan pelestarian hutan adat di Tele, Samosir. Itu bisa menjadi sebuah kisah sukses. Di samping beberapa kisah sukses lainnya, semisal reboisasi kaki Gunung Pusukbuhit oleh Wilmar Simanjorang, mantan bupati pertama Samosir.Â
Yayasan JTDT dapat memetakan rencana wilayah dampak tobat ekologis Kaldera Toba. Prioritas bisa diarahkan pada pemulihan lahan sangat kritis dan perairan tercemar berat di sana.Â
Tentu Yayasan JDTD tidak disarankan menjadi pejuang tunggal Laudato Si' atau tobat ekologis. Seperti ditekankan Paus Fransiskus dalam ensikliknya, kerjasama antar pihak harus dikedepankan untuk menjaga keutuhan ciptaan Tuhan, bumi yang dianugerahkan-Nya sebagai rumah bersama bagi semua makhluk.
Sebuah pengharapan, semoga entitas sosial Patung Yesus Sibea-bea, dalam hal ini direpresentasikan Yayasan JTDT, dapat menjadi sumber terang untuk jalan tobat ekologis di Kaldera Toba. [eFTe]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H