Hasahatan
Aku melangkah keluar dari lobby gedung utama, persis seperti kulakukan 47 tahun lalu, saat dikeluarkan dari SMCS. "Tidak semua seminaris dipilih Tuhan menjadi imam-Nya." Kalimat Pastor Direktur itu terngiang kembali di dalam benakku.
Saat melangkah menapaki jalan serong ke arah gerbang, telingaku menangkap riuh tawa anak-anak Grammatika dan Syntaksis di aula Golbes. Aku sudah baca tulisan-tulisan mereka. Ada sejumlah seminaris yang mulai meragukan panggilannya.
Sekalipun aku sadar tak semua yang terpanggil akan dipilih-Nya, tapi aku tetap berdoa dalam hati, "Ya, Tuhan, semoga anak-anak itu kelak menjadi pastor semua."
Aku sangat sadar permohonanku adalah kemustahilan. Tapi bukankan ada tertulis (Lukas 18:27): “Apa yang mustahil bagi manusia, tidak mustahil bagi Allah!" [eFTe
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H