Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menyigi Potensi Wisata Rohani di Kaldera Toba

2 Maret 2024   10:14 Diperbarui: 2 Maret 2024   14:49 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Umat Ugamo Malim berdoa bersama dengan iringan Gondang Bolon dalam upacara Pameleon Bolon Sipahalima tahun 2017 di Hutatinggi Laguboti Toba(Foto: Jones Gultom via medanbisnisdaily.com)

Tentu masih banyak yang perlu dibenahi pada Gua Maria ini. Arsitektur guanya perlu diperbaiki, agar menyerupai batu lava dasitan atau andesit hasil erupsi Gunung Toba. 

Rute Jalan Salib masih harus dilengkapi. Penghijauan sekitar gua mendesak dilakukan. Serta pembangunan fasilitas sosek pendukung kegiatan wisata rohani.

Gereja St Mikael Pangururan, Samosir, Sumatera Utara.[HIDUP/Antonius E. Sugiyanto]
Gereja St Mikael Pangururan, Samosir, Sumatera Utara.[HIDUP/Antonius E. Sugiyanto]

Hasahatan

Ucapan terima kasih harus disampaikan pada pemerintah daerah, Parugamo Malim, Gereja Protestan dan Gereja Katolik yang telah mengembangkan destinasi wisata rohani di Kaldera Toba. 

Tiap destinasi wisata rohani di atas punya keunggulan masing-masing. Tapi masing-masing juga punya kekurangan yang perlu segera dibenahi.

Perhatian khusus perlu diberikan pada dua destinasi wisata rohani di Kaldera Toba. Patung Yesus di Bukit Sibea-bea dan Gua Maria Dolok Nagok di Palipi. Patung Yesus dibangun megah dengan biaya pemerintah. Sementara Gua Maria dibangun dengan dana umat Katolik. 

Alasan pola pendanaan semacam itu bisa dimengerti. Patung Yesus di Sibea-bea dibangun pemerintah Samosir sebagai destinasi wisata rohani bagi semua umat Kristiani. 

Juga sebagai destinasi wisata alam buatan dan alam asli kaldera, baik untuk umat Keistiani maupun non-Kristiani. Pemerintah punya intensi menjadikannya sebagai destinasi wisata unggulan.

Sementara itu Gua Maria Dolok Nagok diperuntukkan khusus bagi umat Katolik. Walau tak menutup pintu untuk kunjungan umat non-Katolik atau non-Kristiani. Sifat Gua Maria yang cenderung eksklusif seperti itu mungkin menjadi alasan bagi pemerintah untuk tidak membantu pendanaannya. 

Tapi Gua Maria Dolok Nagok sebenarnya tak sepenuhnya eksklusif bagi umat Katolik. Pintu komplek gua itu sejatinya terbuka juga untuk pengunjung non-Katolik yang ingin menikmati kedamaian dan keindahan alam Kaldera Toba. Dilihat dari sisi itu, Pemda Samosir sebenarnya punya kepentingan untuk membantu dana pengembangannya.

Satu hal yang perlu dipertimbangkan Pemda Samosir adalah keterhubungan antara Gua Maria Dolok Nagok dan Patung Yesus Sibea-bea. Alangkah baiknya jika dua destinasi itu dihubungkan dengan kapal penyeberangan bolak-balik. Setelah berwisata di Patung Yesus Sibea-bea bisa lanjut menyeberang ke Gua Maria Dolok Nagok di Pulau Samusir. Demikian pula sebaliknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun