Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Boru Sibasopaet, Akar Darah Majapahit dalam Masyarakat Batak?

14 Februari 2024   11:47 Diperbarui: 15 Februari 2024   14:33 3000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan Kaldera Toba dari puncak Dolok Tolong (Foto: gerry wowiling/wikimedia.com)

Memang ada catatan sejarah versi Singapura yang menyebut prajurit Tumasik memukul mundur prajurit Majapahit dalam pertempuran di Selat Malaka tahun 1350. Tapi klaim ini diragukan karena armada Majapahit diperkirakan terlalu digdaya untuk armada Tumasik.

Suatu hipotesis dapat diajukan di sini. Kelompok prajurit yang tiba di Dolok Tolong itu adalah bagian dari prajurit untuk penaklukan seluruh Kerajaan Haru, mulai dari selatan (Mandailing) sampai utara (Karo/Deli). Entah mereka tadinya ikut dalam penaklukan Mandailing (juga Padang Lawas) atau dalam penaklukan Tumasik. Kemungkinannya masuk dari muara Sungai Barumun, lalu masuk ke pedalaman, termasuk sebagian naik ke dataran tinggi Toba.

Keberadaan perempuan dalam kelompok prajurit Majapahit kemungkinan menunjukkan adanya perekrutan perempuan muda untuk menjadi srikandi di masa itu. Tentang hal itu memang perlu diperiksa kebenarannya.

Lantas apakah pertemuan dan perkawinan antara Tuan Sorbadibanua dan Boru Sibasopaet itu sebuah kebetulan atau sesuatu yang terencana?

Menurut legenda, Sorbadibanua tak sengaja bertemu  Sibasopaet di kaki Dolok Tolong. Lalu meminangnya sebagai istri kedua. Dikisahkan asal usulnya tak jelas, sehingga disebut mapultak sian bulu, lahir dari ruas bambu. Itu idiom untuk mengatakan seseorang bukan "orang Batak", sebab tak ada silsilah marganya. 

Kemungkinan lain, jika benar Boru Sinbasopaet adalah Putri (Srikandi) Majapahit, maka pertemuan dan perkawinannya dengan Sorbadibanua mungkin adalah bagian dari strategi penaklukan Tanah Batak.  

Perkawinan itu bersifat politis, sebagai cara untuk memasukkan Toba Holbung, wilayah kuasa Sorbadibanua ke bawah imperium Majapahit. Konon sebagai mahar perkawinan itu, Sorbadibanua menghadiahkan Dolok Tolong kepada Sibasopaet dan prajurit Majapahit.

Jika hipotesis di atas suatu saat terbukti benar, maka akan terkuak suatu fakta bahwa Majapahit pernah menaklukkan Toba lewat perkawinan politis.

Pemandangan Kaldera Toba dari puncak Dolok Tolong (Foto: gerry wowiling/wikimedia.com)
Pemandangan Kaldera Toba dari puncak Dolok Tolong (Foto: gerry wowiling/wikimedia.com)

Hasahatan

Paparan di atas sepenuhnya bersifat hipotesis. Perlu dibuktikan kebenarannya melalui penelusuran sejarah marga atau silsilah Sorbadibanua dari istrinya Boru Sibasopaet. Apakah benar dia adalah Putri Majapahit, bagian dari prajurit Majapahit yang dikirim untuk menaklukkan Toba atau Tanah Batak?

Setidaknya ada dua pihak yang berkepentingan untuk membuktikan hipotesis perkawinan Sorbadibanua dan Boru Sibasopaet itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun