Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Boru Sibasopaet, Akar Darah Majapahit dalam Masyarakat Batak?

14 Februari 2024   11:47 Diperbarui: 15 Februari 2024   14:33 2809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta lokasi Lumbangorat (kotak garis putus merah) dan Dolok Tolong, Balige. Gala-gala, tempat pertemuan Sorbadibanua dan Boru Sibasopaet, diperkirakan berada di kaki barat Dolok Tolong, sebelah timur jalan Transumatra (warna hijau) (Sumber: google map) 

Lumbangorat itulah cikal-bakal bius Baligeraja, kelak berada di bawah mependa-rajaan Sisingamangaraja. Baligeraja kini menjadi kota Balige, ibukota Kabupaten Toba. Lumbangorat sendiri, sekitar 3 km arah tenggara Onan (Pasar) Balige, kini menjadi salah satu desa di Kecamatan Balige.

Lama berumahtangga, pasutri Sorbadibanua dan Antingmalela tak juga dikaruniai anak. Seorang dukun kemudian meramal Antingmalela akan hamil dan melahirkan anak hanya setelah  dimadu di usia tua. 

Tapi tak mudah juga bagi Sorbadibanua menemukan istri kedua, madu bagi Antingmalela. Dalam kegundahan hatinya, Sorbadibanua pergi bertapa ke hutan di kaki barat Dolok Tolong -- sebelah barat Lumbangorat.

Tak dinyana, di tengah hutan itu, Sorbadibanua bertemu dengan seorang perempuan muda cantik. Usut punya usut, perempuan itu ternyata anggota kelompok prajurit  Majapahit yang tersesat ke Dolok Tolong. Menurut hikayat, kelompok itu terpukul mundur oleh prajurit  Tumasik (Singapura sekarang) dari Selat Malaka. 

Merasa menemukan madu untuk istrinya, Antingmalela, Sorbadibanua kemudian menikah dengan perempuan Majapahit itu. Dia lalu diberi nama Boru Sibasopaet, Putri Majapahit.

Setelah dimadu, Antingmalela benar-benar bisa hamil sampai melahirkan lima orang anak laki-laki. Berturut-turut dinamai Sibagotnipohan, Sipaettua, Silahisabungan, Siraja Oloan, dan Siraja Hutalima.

Kelimanya adalah leluhur kelompok marga-marga Batak berikut:

  • Sibagotnipohan: leluhur marga-marga
    Tampubolon, Siahaan, Simanjuntak, Hutagaol, Nasution, Panjaitan, Siagian, Silitonga, Sianipar, Simangunsong, Marpaung, Napitupulu, dan Pardede.
  • Sipaettua: leluhur marga-marga
    Hutahaean, Hutajulu, Aruan, Sibarani, Sibuea, Pangaribuan, dan Hutapea.
  • Silahisabungan: leluhur marga-marga
    Sihaloho, Situngkir, Sirumasondi, Rumasingap, Depari, Sidabutar, Sidabariba, dan Tambunan.
  • Siraja Oloan: leluhur marga-marga
    Naibaho, Sihotang, Bakara, Sinambela, Sihite, dan Simanullang.
  • Siraja Hutalima: leluhur marga-marga melahirkan marga Maha, Sambo, dan Pardosi.

Sementara Boru Sibasopaet melahirkan tiga anak laki-laki yaitu Siraja Sumba, Siraja Sobu, dan Toga Naipispos. Ketiganya menjadi leluhur marga-marga Batak berikut:

  • Siraja Sumba: leluhur marga-marga
    Simamora (termasuk Rambe, Purba, Manalu, Debataraja) dan Sihombing (termasuk Silaban, Lumban Toruan, Nababan, Hutasoit).
  • Siraja Sobu: leluhur marga-marga Sitompul dan Hasibuan (termasuk Hutabarat, Panggabean, Hutagalung, Hutatoruan, Simorangkir, Hutapea, dan Lumban Tobing).
  • Toga Naipospos:  leluhur marga-marga Marbun (termasuk Lumbanbatu, Banjarnahor, dan Lumbangaol), Sibagariang, Hutauruk, Simanungkalit, dan Situmeang.

Pada suatu waktu, Antingmalela dan Sibasopaet berselisih tanpa ujung gara-gara persoalan anak. Konon suatu hari anak-anak Sorbadibanua latihan monsak, pencak. Tanpa sengaja mata Raja Hutalima, anak Antingmalela tertusuk oleh tombak Siraja Sobu.

Karena perselihan tak terlerai lagi, Boru Sibasopaet dan ketiga anaknya kemudian menyingkir ke Lobu Gala-gala, kaki barat Dolok Tolong. Mereka bergabung dengan mantan prajurit Majapahit yang -- atas izin Tuan Sorbadibanua -- bermukim di situ. Sampai sekarang tempat itu tetap disebut Gala-gala. Jalan ke situ dinamai Jalan Gala-gala.

Hal yang sangat menarik dari kisah di atas, jika benar Boru Sibasopaet adalah Putri Majapahit, maka ada tiga kelompok marga Batak yang mewarisi darah Jawa Majapahit dari garis ibu. Mereka adalah orang Batak dari rumpun-rumpun marga Siraja Sumba, Siraja Sobu, dan Toga Naipospos.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun