Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Mengenal Tujuh Batu Ternama di Kaldera Toba

7 Februari 2024   08:02 Diperbarui: 8 Februari 2024   01:43 2076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Batu Gantung, salah satu wisata sekitar Danau Toba Sumatera Utara yang bisa dikunjungi. (Shutterstock/MilletStudio via Kompas.com)

Sama seperti Batu Maranak, Batu Marompa dalam khasanah kearifan lokal digunakan sebagai tudosan, pengibaratan nasib pelaku inses. Dikutuk Mulajadi Nabolon menjadi batu.

Batu Marompa itu adalah bekuan lava andesit, muntahan letusan Gunung Toba pada Kaldera Sibandang 74,000 tahun lalu. Batu itu tersingkap ke permukaan karena debu vulkanik yang menutupinya terkikis oleh air hujan dan angin. 

Situs Batu Hobon di lereng Gunung Pusukbuhit, Sianjurmula-mula Samosir Foto: (Bonauli/detik.com)
Situs Batu Hobon di lereng Gunung Pusukbuhit, Sianjurmula-mula Samosir Foto: (Bonauli/detik.com)

Batu Hobon Pusukbuhit

Berada di lereng Gunung Pusukbuhit, Desa Limbong-Sagala, Sianjurmula-mula Samosir, Batu Hobon diyakini warga setempat sebagai tinggalan Sariburaja. Sariburaja, anak kedua Guru Tateabulan atau cucu langsung Siraja Batak adalah leluhur kelompok marga turunan Siraja Lontung (Sinaga, Situmorang, Pandiangan, Nainggolan, Simatupang, Aritonang, Siregar).

Menurut legenda, Sariburaja menyimpan harta pusaka keluarganya di dalam batu hobon, peti batu dengan tujuh lapis tutup di lereng Pusukbuhit. Konon batu hobon itu dibikin oleh Raja Uti, kakaknya, anak pertama Guru Tateabulan. Menurut cerita, Raja Uti itu lahir tanpa tangan dan kaki tapi sangat sakti.

Walau tak ada buktinya, warga setempat meyakini peti batu itu berisi harta karun. Konon di dalamnya terdapat ogung saparangguan (seperangkat alat musik gondang Batak), hujur somba baho (tombak sakti), piso solam debata (pedang sakti), pagar pompang bala saribu (ramuan anti-sakit), tintin sipajadi-jadi (cincin pemuas lapar dan dahaga), pungga haomasan (batu gosok emas), tawar sipagabang-gabang (ramuan pembangkit orang mati), dan lak-lak (pustaka dari kulit kayu).

Cerita tentang isi Batu Hobon itu mengundang aksi para pemburu harta karun. Konon seotang pejabat Hindia Belanda, lalu seorang tentara PRRI, dan terakhir seorang dukun sakti pernah mencoba membuka tutup peti batu itu. Ketiganya gagal dan, tragisnya, menjadi gila lalu mati.

Batu Hobon itu sebenarnya adalah singkapan batuan lava dasitan beku, bagian dari kubah lava Pusukbuhit. Kubah lava ini terbentuk pasca letusan Gunung Toba 74,000 tahun lalu. Rekahan-rekahan yang terlihat sebagai lapisan-lapisan tutup peti itu terjadi akibat proses pendinginan lava secara drastis. 

Sejatinya Batu Hobon itu adalah tonjolan pada kubah batuan lava dasit. Di bawah tanah dia menyatu dengan kubah lava beku yang menjadi struktur internal gunung. Karena itu mustahil membuka Batu Hobon seperti membuka peti. Batu itu masif, tak berongga layaknya sebuah peti.

Di masa lalu Batu Hobon digunakan warga penganut agama asli Batak sebagai altar persembahan. Warga meletakkan sajen di situ, lalu berdoa mengucap syukur, mengadukan nasib, atau mohon karunia kepada Mulajadi Nabolon. Sampai hari ini, kendati sudah menganut agama Kristiani, masih ada saja orang Batak yang melakukan ritual di situ.

Pesan moral legenda Batu Hobon itu menekankan pusaka leluhur sebagai ikatan pemersatu. Bukan nilai ekonomi pusaka itu yang penting, andaipun benar ada, melainkan nilai sosialnya. Batu Hobon kini menjadi kiblat pemersatu bagi marga-marga turunan Sariburaja khususnya dan turunan Tateabulan umumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun