Selain mangga, warga Sibandang juga mendapatkan penghasilan dari kerajinan tenun ulos Batak. Desa Papande misalnya terkenal sebagai penghasil ulos harungguan terbaik -- ulos yang menggabungkan semua motif ulos Batak. Pewarnaannya masih menggunakan bahan alami dan penenunannya menggunakan gedogan.
Seiring statusnya sebagai geosite Kaldera Toba, wisata kini menjadi harapan baru sebagai sumber pendapatan bagi penduduk Sibandang. Pulau itu sudah ditetapkan sebagai desa wisata.
Potensi ekologi manusia Sibandang bernilai jual tinggi sebagai obyek wisata. Mulai dari wisata geologi (batuan), sejarah (istana raja, benteng, area sidang), budaya (ulos, tari), alam asli (pemandangan), kebun (mangga, bawang), trekking (keliling pulau, mendaki pulau), dan wisata air (mancing, renang).
Hasahatan (Penutup)
Barangkali Pulau Sibandang bisa dijuluki sebagai destinasi wisata ekologi manusia yang memenuhi syarat one stop shopping. Semua obyek wisata ekologi manusia Kaldera Toba, kecuali sawah (ada di Muara), bisa ditemukan di sana, walau tentu saja khas Sibandang. Mulai dari wisata geologi, sejarah, budaya, alam, sampai wisata agro bisa ditemukan di sana.
Menikmati segala potensi wisata ekologi manusia di Sibandang sama dengan menyelami sejarah terbentuknya Kaldera Toba dan masyarakat adat Batak.Â
Tinggal kini bagaimana Pemda Tapanuli Utara, Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba, Badan Pelaksana Otorita Danau Toba, dan masyarakat adat setempat bisa bersinergi mengembangkan Sibandang menjadi "pulau wisata ekologi manusia" kelas dunia. Wisata bisa menyiasati daya dukung pulau yang terbatas.
Barangkali tak berlebihan jika berharap suatu saat Pulau Sibandang menjadi pulau wisata ekologi manusia Batak dalam bentuk terbaiknya di Kaldera Toba. Bukan sekadar desa wisata biasa seperti sekarang. (eFTe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H