Celana boxer tipis isis adalah kesukaan Poltak di dalam rumah. Kualitas tipis isis itu menjamin kontinuitas pasokan udara ke area sela paha. Sehingga ruang "balls stock and storage" itu tetap kering dan aman dari jamur.
Kemarin sore, sepulang dari toko swalayan mini dekat rumah, Poltak sibuk mondar-mandir di dalam rumah. Dia berusaha keras mencari celana boxernya. Seingatnya, dia tadi menyangkutkan benda itu di suatu cantolan atau mungkin batang jemuran. Pikun tipis-tipis membuatnya lupa-lupa ingat.
"Cari apa dikau," tanya Berta istri tunggal yang dikasihinya.
"Celana boxerku."
"Tadi taruh di mana?"
"Lupa."
"Cari pakai alat sensor aroma."
Poltak mendengus sengit. Masa dia harus seperti seekor anjing mengendus-endus relung-relung rumah untuk nenemukan boxernya.
Pikun tipis-tipis itu memang menyebalkan. Baru sikat gigi, eh, lupa udah sikatan belum, ya. Biar yakin, ya, sikatan lagi. Baru bangun pagi, lupa tadi sudah tidur belum, ya. Untuk memastikan, ya, tidur lagi.Â
Pergi ke warung beli kerupuk. Eh, lupa bawa duit yang sudah disiapkan istri di atas meja. Solusinya, ya, ngutang dulu. Bego amat kalau harus pulang dulu ambil duit. Iya, kalau ingat jalan pulang.
Bangun pagi lihat istri sendiri berbaring di sisi. Hati bertanya-tanya takjub, "Perempuan cantik ini istri siapa, ya?"
Capek mencari celana boxernya yang mendadak raib, Poltak menyerah. Dia mengambil celana boxer baru dari almari, masuk kamar mandi, lalu meloloskan celana panjangnya di situ.
Eureka! Demi tol langit dan hilirisasi digital! Celana boxer yang raib itu ternyata ada di balik celana panjang, terpakai rapi jali.
"Pantesan gak kelihatan dari tadi," pikir Poltak. "Siapa yang memakaikan celana boxer ini tadi, ya." Dia bertanya-tanya, penuh rasa heran.
"Ketemu?" tanya Berta, istrinya.
"Ketemu. Terpakai di balik celana panjang."
Andai tembok rumah Poltak tak sesuai bestek, pasti sudah rubuh oleh gelegar gelak tawa Berta, istrinya.
Poltak heran, apa yang lucu, ya.
Pikir Poltak ini cuma pembuktian kebenaran pepatah leluhur: "Bikini di seberang lautan terlihat nyata, boxer menempel di bokong tak tampak mata. (eFTe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H