Umur batuan ignimbrit di Kaldera Toba itu secara spesifik menceritakan pada usia letusan Gunung Toba di masa lalu. Sekurangnya sejauh ini menunjuk pada peristiwa letusan kedua (840,000 tahun lalu) di Kaldera Porsea dan letusan keempat (74,000 tahun lalu) di Kaldera Sibandang.Â
Batuan tuff
Tuff terbentuk dari endapan abu vulkanik yang dimuntahkan Gunung Toba saat letusan pertama di Kaldera Haranggaol (1.3 juta tahun lalu), kedua di Kaldera Porsea (840,000 tahun lalu), ketiga di Kaldera Haranggaol lagi (501,000 tahun lalu), dan keempat di Kaldera Sibandang (74,000 tahun lalu).
Jelas bahwa umur batuan tuff itu menceritakan perkiraan waktu terjadinya masing-masing empat peristiwa letusan Gunung Toba. Karena itu usianya akan berbeda antara di dinding barat laut/utara, timur/tenggara, Â selatan/baratdaya kaldera, dan Pulau Samosir.Â
Batuan tuff di sekitar Gunung Pusukbuhit misalnya menjelaskan dengan baik peristiwa letusan 74,000 tahun lalu. Â Untuk diketahui Gunung Pusukbuhit itu sejatinya adalah kubah lava yang terbentuk saat letusan keempat. Lava dan endapan debu di atasnya kemudian mengalami proses pembatuan.Â
Contoh batuan tuff bisa dilihat jelas di Geosite Pusukbuhit-Sianjur Mulamula, dinding barat kaldera. Â Jika kita turun dari Tele ke Pangururan, Samosir maka pada tebing di sisi jalan berkelok-kelok akan terlihat singkapan batuan tuff yang terbentuk pasca-letusan 74,000 tahun lalu. Warnanya kecoklatan sampai kekuningan.
Contoh lainnya adalah batu persidangan di Huta Siallagan, Simanindo- Samosir.  Tak banyak yang tahu bahwa batu (meja dan kursi) itu diambil dari batuan tuff yang terbentuk di sana pasca letusan 74,000 tahun lalu.  Batuan tuff itu bisa disaksikan tersingkap  pada dinding di sisi jalan raya di Simanindo.