Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ketika Batu Bicara Riwayat Kaldera Toba

27 November 2023   15:25 Diperbarui: 12 Januari 2024   06:29 986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Batuan tuff yang terbentuk pasca-letusan Gunung Toba 74,000 tahun lalu di sisi ruas jalan raya Tele-Pangururan, Samosir (Foto: BP Geopark Kaldera Toba)

Singkapan batu lumpur bermur paleozoid, batuan dasar asli Benua Gondwana, di sisi jalan pada dinding utaraKaldera Toba, Geosite Tongging-Sipisopiso mengandung fragmen batuan gletseryang berasal dari kutub selatan (Foto: BP Geopark Kaldera Toba) 
Singkapan batu lumpur bermur paleozoid, batuan dasar asli Benua Gondwana, di sisi jalan pada dinding utaraKaldera Toba, Geosite Tongging-Sipisopiso mengandung fragmen batuan gletseryang berasal dari kutub selatan (Foto: BP Geopark Kaldera Toba) 

Paling jelas adalah batuan dasar yang tersingkap di dinding air terjun Sopisopiso, Geosite Tongging-Sipisopiso. Itu adalah batuan dasar asli Gondwana yang tersingkap saat badan Gunung Toba amblas ke dasar kaldera saat letusan 74,000 tahun lalu. Batuan serupa di tepi jalan turun menuju Tongging menunjukkan adanya fragmen batuan gletser (endapan es) asli Gondwana yang terbentuk di kutub selatan.

Batuan dasar yang lebih muda, batu gamping, dari era Mesozoikum (250 - 65 juta tahun lalu) bisa dilihat di situs "Batu Gantung", Geosite Parapat-Sibaganding. Tebing batu tempat "batu gantung" itu menempel adalah batuan dasar yang tersingkap saat terjadinya letusan Kaldera Porsea 840,000 tahun lalu. 

"Batu gantung" di Sibaganding (atas) adalah batuan karst yang menempel pada tebing batu gamping (bawah), batuan dasar yang tersingkap saat letusan Kaldera Porsea Gunung Toba 840,000 tahun lalu (Foto: calderatobageopark.org) 

"Batu gantung" itu sendiri, yang dilegendakan sebagai gadis yang membatu, adalah gamping yang mengalami karstifikasi -- menjadi batuan karst akibat terendam air dalam waktu lama. Karstifikasi serupa juga telah menghasilkan Liang Sipege, sebuah gua karst di Balige, sektor selatan kaldera.

Begitulah batuan dasar yang tersingkap pada dinding Kaldera Toba berkisah tentang sejarah bumi, sejak era Superbenua Gondwana sampai munculnya anak benua India, khususnya Sumatra sebagai salah satu fragmennya.

Batuan ignimbrit 

Ignimbrit adalah batuan vulkanik, muntahan piroklastik atau material bumi. Batuan ini umumnya adalah pecahan batu apung yang menyatu (welded) dengan material lain yang ada dalam aliran piroklastik dari perut bumi. 

Batuan ignimbrit di Kaldera Toba umumnya adalah hasil letusan Kaldera Porsea Gunung Toba 840,000 tahun lalu. Karena itu banyak ditemukan di blok Uluan, antara Parapat dan Porsea. Salah satu yang tampak jelas adalah batuan ignimbrit di komplek Hotel Patrayasa, Sibaganding.

Tapi letusan mahadahsyat 74,000 tahun lalu juga meninggalkan jejaknya berupa ignimbrit. Batuan itu bisa disaksikan pada tebing di sisi jalan, jika berkendara turun dari Silangit ke Muara.

Batuan ignimbrit di komplek Hotel Patrayasa Sibaganding, Geosite Parapat -Sibaganding yang terbentuk saat letusan Kaldera Porsea Gunung Toba pada 840,000 tahun lalu (Foto: BP Geosite Kaldera Toba)
Batuan ignimbrit di komplek Hotel Patrayasa Sibaganding, Geosite Parapat -Sibaganding yang terbentuk saat letusan Kaldera Porsea Gunung Toba pada 840,000 tahun lalu (Foto: BP Geosite Kaldera Toba)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun