Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Gara-Gara Humor, Pak Tjiptadinata Berseteru dengan Mas Yos Mo

25 Oktober 2023   07:38 Diperbarui: 25 Oktober 2023   15:50 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Statistik Kompasiana Desember 2021 (Sumber: kompasiana.com)

Engkong Felix merasa berdosa dari tadi malam sampai pagi ini.

Gara-gara Engkong doyan berlindung di balik kanal humor saat membully kompasianer dan Admin K, Pak Tjip(tadinata) terpulut getah nangka.

Beliau digugat rekan kompasianer Mas Yos Mo.

Ceritanya begini.

Kemarin Pak Tjip bercyanda lewat artikel humor "Dari 4.800.000 Penulis di Kompasiana".  Isinya Pak Tjip mau pamer tapi benar bahwa dari 4.8 juta itu hanya ada 1.0 kompasianer Maestro. Siapa lagi kalau bukan Pak Tjip sendiri. 

Boleh dong pamer. Wong iki humor, kok.

Tapi Mas Yos rupanya tak terima angka jumlah kompasianer 4.8 juta itu. "Dari mana sumber angka itu, Pak Tjip?" gugatnya.

Pak Tjip memberi rujukannya. Artikel Mas Nurulloh (COO Kompasiana), "Lustrum Ketiga Kompasiana" (K. 22/10/2023).

"Nurul ngarang bebas itu," kata Mas Yos. "Saya akan tulis dan tunjukkan grafik datanya," lanjutnya.

Nah, Engkong demen banget nyang ginian. Artikel Mas Yos sangat layak ditunggu. Dia terkenal sangat sensitif terhadap data.

Tapi Pak Tjip gak salah jugalah. Beliau kan ngutip artikel resmi Mas Nurul. Masa COO Kompasiana membual, sih?

Memang spektakuler banget, kalau data Nurul akurat. Per Desember 2021 jumlah kompasianer baru 2.5 juta. Jumlah konten 2.5 juta juga. Artinya 1 artikel per 1 kompasianer.

Tiba-tiba, kata Mas Nurul nih, per Oktober 2023 jumlah kompasianer melonjak ke angka 4.8 juta. Naik 92 persen dalam tempo 2 tahun. 

"Gimana ceritanya!" Mas Yos teriak terheran-heran.

Anehnya, menurut data Mas Nurul, total konten hanya 2.8 juta artikel. Hanya naik 12 persen dibanding ke tahun 2021 (2.5 juta). Ini kan gak sebanding dengan kenaikan jumlah kompasianer 92 persen.

Apakah mungkin kenaikan jumlah kompasianer 92 persen itu fiktif? Atau cuma terdaftar saja tapi tak produktif?

Biarlah Mas Nurul yang menjelaskan. 

Tapi baik juga jika statistik Kompasiana itu diperbarui, Mas Nurul. Masa blog sebesar dan secanggih ini masih memasang data tahun 2021, sih?  Itu tergolong ketak-jujuran statistik, lho.

Ngapain juga sih nutup-nutupin data pokok perkembangan 2 tahun terakhir? Buka-bukaan dikit, napah.

Gara-gara data itu Pak Tjip dan Mas Yos kan jadi berseteru. 

Salah Engkong Felix juga, sih. Pake kanal humor segala untuk bercyanda.

Ah, jangan-jangan angka 4.8 juta itu memang bercyanda.

Pak Tjip dan Mas Yos, maafkanlah daku. Mari kita rukun-rukun sajalah. Kita kan mau pesta Kompasianival.  (eFTe)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun