Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Gak Vote Ayah Tuah, Gak Sayang Lansia Kompasiana

24 Oktober 2023   11:11 Diperbarui: 24 Oktober 2023   20:09 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ayah Tuah (Foto: kompasiana.com/kompasianival)

Dari semua nomine K(ompasiana) Awards 2023, Ayah Tuah itu satu-satunya yang "kurang ajar".

Kenapa kubilang begitu?

Karena dia satu-satunya lansia kinyis-kinyis, anasir Late Baby Boomers yang tanpa kemaluan (=rasa malu) bisa-bisanya nyempil di tengah para Gen XYZ nomine K-Awards.  Coba, apa namanya itu kalau bukan  kegenitan.

Itu kan gak pantas banget. Mencemari reputasi ke-jaim-an kaum lansia Kompasiana.

Tapi, ya, sudahlah. Aku anggap Ayah Tuah mewakili para lansia yang akhir-akhir ini semakin tersisih di Kompasiana. 

Yah, begitulah hukum regenerasi. Yang muda datang, yang tua senang. Siapa tahu bisa dapat  "daun muda", bukan?

Dan ...

... sejatinya Ayah Tuah adalah lansia seniman puisi sejenis itu. Maksudku, dia adalah pengharu-biru hasrat para gadis Gen YZ yang masih "hijau".

Coba simak larik puisinya ini:

"Aku tidak tahu tempat seperti apa
yang akan kita tinggali nanti
Sebuah pulau terpencil, dengan pantai berpasir putih, ombak yang tenang, laut yang jernih
" (Sebuah Tempat Untukmu, Untukku, K.25-08-2023)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun