Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengalaman Riset Skripsi di Tulangbawang Lampung Tahun 1984 (Bagian 2)

19 Oktober 2023   20:09 Diperbarui: 20 Oktober 2023   04:18 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kapal penyeberangan feri rute Merak Banten - Bakauheni Lampung (Foto: Instagram ASDP 191 via jppn.com)

Matahari sudah condong ke barat ketika feri sandar di Pelabuhan Bakauheni.  Penumpang berebut turun.  Aku pilih bersabar di belakang barisan.  Takut terdorong lalu nyemplung ke laut.

Saat berjalan di selasar gedung pelabuhan, aku merasa ada gemuruh di lambungku. Astaga, ternyata aku belum makan siang. Tadi pagi, sebelum berangkat ke Jakarta, cuma makan semangkok soto kuning di Terminal Baranangsiang, Bogor.

Setelah mengisi perut di warung di sekitar pelabuhan, aku bergegas menuju terminal bus.  Di situ sudah ngetem bus-bus menuju Bandarlampung.  Tak perlu banyak tanya ini dan itu, dengan cepat aku sudah duduk manis di dalam bus jurusan Terminal Rajabasa, Bandarlampung.

Pemandangan di sepanjang koridor kiri dan kanan jalan menuju Bandarlampung tidak banyak berubah.  Masih seperti kondisi tahun 1982, saat aku dan kawan-kawan melewati jalan itu dalam rangka studi tour ke daerah transmigrasi. Vegetasi kebun pisang, kelapa, dan petak-petak sawah silih berganti sepanjang jalan.

Aku tak terlalu antusias mengamati agroekologi sepanjang jalan.  Mungkin karena agak mengantuk.  Dampak makan kenyang di pelabuhan Bakauheni tadi.

Hari sudah menjelang sore ketika bus memasuki Terminal Rajabasa.  Turun dari bus, aku agak bingung harus pergi ke mana. Tak mungkin langsung berangkat ke Tulangbawang sore itu.  Bus terakhir jurusan ke sana sudah berangkat dari tadi.

"Ada angkot yang lewat Gereja Katedral Katolik gak, bang?" Aku bertanya pada seorang calo angkot di terminal.  Dia langsung menunjuk ke arah satu angkot yang sedang ngetem.  

Aku segera naik ke angkot itu.  Kepada supirnya kupesankan aku mau turun di Gereja Katolik Katedral.  "Ya, di Jalan Kota Raja itu," kata supir itu.  

Aku bukan hendak menumpang tidur di gereja.  Cuma mau cari informasi kepada siapa saja yang ada di situ tentang penginapan murah.  

Turun di seberang gereja, aku menyeberang dan, dasar mujur, bertemu dengan seorang lelaki paruh baya.  Dia ternyata koster di Katedral itu. 

''Di Gang Taqwa samping masjid itu ada beberapa penginapan." Koster itu memberitahuku.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun